Orang Terkaya Rusia ke Putin: Jangan Bikin Negara Mundur 100 Tahun

Orang Terkaya Rusia ke Putin: Jangan Bikin Negara Mundur 100 Tahun

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 14 Mar 2022 08:37 WIB
Vladimir Potanin
Vladimir Potanin/Foto: Dok. Reuters
Jakarta -

Pengusaha terkaya Rusia, Vladimir Potanin mewanti-wanti Presiden Rusia Vladimir Putin agar tidak menyita aset perusahaan yang hengkang dari negara itu. Menurutnya, tindakan itu bisa membuat negara mundur lebih dari 100 tahun.

Presiden raksasa logam Norilsk Nickel (NILSY), Vladimir Potanin mengatakan Rusia berisiko kembali ke hari-hari penuh gejolak revolusi 1917. Di mana saat itu, Rusia tidak dipercaya oleh investor global untuk mereka melakukan investasi di negara itu.

"Pertama, itu akan membawa kita kembali ke seratus tahun, ke 1917, dan konsekuensi dari langkah seperti itu ketidakpercayaan global terhadap Rusia di pihak investor akan kita alami selama beberapa dekade," katanya dalam pesan yang diposting di Norilsk Nickel's Akun Telegram, dikutip dari CNN, Senin (14/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Potanin mengatakan memang keputusan perusahaan yang menghentikan operasi di Rusia agak emosional. Namun, menurutnya penghentian itu hanya sementara dan perusahaan-perusahaan akan kembali dengan sendirinya.

"Kedua, keputusan banyak perusahaan untuk menangguhkan operasi di Rusia, menurut saya, agak emosional dan mungkin diambil sebagai akibat dari tekanan opini publik di luar negeri. Jadi kemungkinan besar mereka akan kembali. Dan saya akan menjaga kesempatan seperti itu untuk mereka," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Potanin pun meminta pemerintah Rusia juga bijaksana dan melihat dari dua sisi, di mana akibat tindakan Rusia banyak negara juga yang terdampak ekonominya.

"Tetapi pada contoh negara-negara Barat, kita melihat bahwa ekonomi negara-negara ini menderita karena pengenaan sanksi terhadap Rusia. Kita harus lebih bijaksana dan menghindari skenario di mana sanksi pembalasan menimpa diri kita sendiri," ujar Potanin.

Rusia diminta longgarkan penggunaan mata uang asing. Cek halaman berikutnya.

Simak juga 'Zelensky Kutuk Serangan Rusia ke Pangkalan Militer Ukraina Dekat Polandia':

[Gambas:Video 20detik]



Dia juga meminta Rusia untuk melonggarkan pembatasan mata uang asing sehingga bunga dapat dibayarkan atas obligasi dan pinjaman asing. Jika tidak, ada risiko negara itu bisa gagal membayar seluruh utang luar negerinya, yang diperkirakannya sekitar US $480 miliar.

Sebagai informasi, Potanin adalah miliarder terkaya Rusia yang hartanya ditaksir US$ 22,5 miliar menurut Bloomberg. Ia adalah pimpinan sekaligus pemilik saham terbesar di Norilsk Nickel.

Norilsk Nickel adalah produsen paladium dan nikel terbesar di dunia, serta produsen utama platinum dan tembaga. Perusahaan dan produk utamanya telah lolos dari sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat yang telah menghantam ekonomi Rusia.

Invasi yang dilakukan Rusia kepada Ukraina memang mendapat respons yang keras dari dunia internasional. Banyak perusahaan dari AS, Eropa hingga Asia seperti Jepang menghentikan usahanya di Rusia.

Melihat hal tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin sempat mengumumkan berencana menindak tegas perusahaan yang menghentikan usahanya di Rusia. Tindakan tegas itu berupa penyitaan aset perusahaan.

"Kita perlu bertindak tegas dengan (perusahaan) yang akan menutup produksi mereka. Perlu, kemudian untuk memperkenalkan manajemen eksternal dan kemudian mentransfer perusahaan-perusahaan ini kepada mereka yang ingin bekerja," tambahnya.

Dokumen yang dilaporkan pemerintah Rusia dan Kejaksaan Agung, mencakup 59 perusahaan, termasuk Volkswagen, Apple, IKEA, Microsoft, IBM, Shell, McDonald's, Porsche, Toyota, H&M, dan dapat diperbarui dengan lebih banyak perusahaan.


Hide Ads