Menjadi siklus tiap tahun harga pangan selalu naik jelang puasa hingga Lebaran. Apakah momen ini dimanfaatkan pedagang untuk menambah keuntungan demi mendapatkan 'THR'?
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menjelaskan, pedagang pasar mencari tunjangan hari raya (THR) jelang lebaran dari tingginya permintaan. Bukan dari kenaikan harga atau cari keuntungan yang tinggi.
Ia meluruskan bahwa jika harga naik, modal yang dibutuhkan pedagang juga tinggi. Bahkan stok yang disediakan juga minim, oleh sebab itu penjualan juga akan berkurang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pedagang nyari THR itu karena permintaan tinggi bukan dari harga. Saya luruskan, pedagang pasar itu tidak berharap adanya harga naik atau tingginya harga. Jika harga naik, uang belanjanya otomatis tinggi. Komoditas yang disajikan juga tidak banyak. Karena modal mereka sedikit," katanya kepada detikcom, Senin (14/3/2022).
"Jadi kalau harganya tinggi modalnya terbatas otomatis. Misalnya harusnya jual 1 kilo harus jual 1/2 kilo, jualnya juga susah. Komoditasnya sedikit," tambahnya.
Karena stok yang sedikit dan mahal, Mansuri mencontohkan bahwa pedagang kerap kali terpaksa mengoplos dagangannya. Misalnya, saat cabai rawit merah tinggi konsumen sering kali meminta untuk dicampur dengan jenis cabai lainnya.
"Contohnya, saat cabai tinggi konsumen memaksa pedagang untuk mengoplos, jadi dicampur cabai rawit dengan cabai keriting. Cabai rawit dengan cabai hijau," ucapnya.
Mansuri memastikan, pedagang tidak mengambil kesempatan dengan sengaja menaikkan harga pangan di kondisi saat ini karena pedagang juga sulit menjual dagangannya. Apa lagi pedagang juga tidak ingin kehilangan pelanggannya kalau harga komoditas yang dijual lebih mahal dari yang lain.
"Pedagang ini akan kehilangan pelanggan kalau harganya bermain tinggi. Karena di satu pasar banyak pedagang, pedagang itu ada 10, ada 11, itu mereka saling kompetisi. Mana harga lebih murah, mana harganya lebih tinggi.
"Kalau soal THR saya pastikan mereka (pedagang) dapat dari besarnya permintaan. Karena kalau Ramadhan permintaan lebih tinggi dari biasanya," tutupnya.
(ara/ara)