IMF Proyeksi Ekonomi Ukraina Anjlok 35% Imbas Invasi Rusia

IMF Proyeksi Ekonomi Ukraina Anjlok 35% Imbas Invasi Rusia

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 15 Mar 2022 07:45 WIB
imf
Foto: Dok. Reuters
Jakarta -

Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memperkirakan ekonomi Ukraina bisa menyusut antara 25-35%. Penurunan itu imbas dari invasi Rusia dan negara yang menghadapi ketidakpastian situasi politik dan ekonomi.

Saat ini saja, IMF mengatakan Ukraina sudah menghadapi penurunan ekonomi sebesar 10%. Tentu itu karena invasi, yang telah melanda kota-kota besar, menghancurkan bandara dan memicu krisis pengungsi.

"Resesi yang dalam dan biaya rekonstruksi yang besar diperkirakan terjadi, dengan latar belakang krisis kemanusiaan," tulis laporan IMF dikutip dari BBC, Selasa (15/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perkiraan dihitung dengan melihat ekonomi masa perang di negara-negara seperti Lebanon, Irak, dan Suriah.

"Dengan perang yang sedang berlangsung, situasinya tetap sangat cair, dan perkiraan apa pun pada tahap ini tunduk pada ketidakpastian besar-besaran. Laporan memperkirakan ekonomi Ukraina dapat berkontraksi antara 25% hingga 35%," lanjut laporan IMF.

ADVERTISEMENT

Pada 2014 dan 2015, Ukraina juga mengalami guncangan ekonomi. Dengan pertumbuhan ekonomi masing-masing tahun turun 6,6% dan 10%, menyusul aneksasi Rusia atas Krimea.

Ekonomi Ukraina bergantung ekspor. Cek halaman berikutnya.

Simak Video 'Penampakan Sisa-sisa Gempuran Rusia di Ukraina, Petugas Mulai Evakuasi':

[Gambas:Video 20detik]



Tapi ekonomi Ukraina, yang sangat bergantung pada ekspor, sempat meningkat 3% tahun lalu terangkat oleh rekor panen gandum. Output diperkirakan akan tumbuh 3,6% lagi pada 2022.

Untuk saat ini, pemerintah Ukraina telah memprioritaskan pembelanjaan pertahanan dan sosial, serta tetap menjalankan kewajiban utang luar negerinya, menurut laporan pemerintah pada 7 Maret. Perusahaan di sana juga masih membayar pajak dan uang masih mengalir melalui sistem keuangannya, meskipun banyak kantor cabang bank tutup dan pihak berwenang harus mengambil tindakan darurat.

IMF berencana untuk menyiapkan alat mengirim uang untuk membantu Ukraina. Bantuan yang dikirim sebesar US$ 1,4 miliar untuk melayani dan membayar utang luar negeri pemerintah sejak awal perang.

Gubernur Bank Sentral Ukraina Kyrylo Shevchenko mengatakan aset Rusia yang dibekukan di luar negeri sebagai akibat dari sanksi harus digunakan untuk membantu membangun kembali negara itu.

"Kebutuhan uang akan sangat besar. Itu bisa dipenuhi melalui pinjaman dan hibah dari organisasi multinasional dan bantuan langsung dari negara lain. Namun, sebagian besar pembiayaan diperlukan untuk diperoleh sebagai ganti rugi dari agresor, termasuk dana yang saat ini dibekukan di negara sekutu kita," katanya.


Hide Ads