Maskapai Usul TBA Naik, Siap-siap Harga Tiket Pesawat Lebih Mahal!

Maskapai Usul TBA Naik, Siap-siap Harga Tiket Pesawat Lebih Mahal!

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 15 Mar 2022 12:08 WIB
Ilustrasi kabin pesawat kosong tanpa penumpang
Ilustrasi/Foto: Getty Images/EllenMoran
Jakarta -

Asosiasi maskapai Indonesia National Air Carriers Association (INACA) mengusulkan agar pemerintah melakukan penyesuaian tarif batas atas (TBA) tiket pesawat. Hal ini menyusul naiknya harga avtur imbas tingginya harga minyak dunia.

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja menjelaskan penyesuaian TBA merupakan kewenangan pemerintah. Pihaknya pun mengusulkan penyesuaian TBA ini menimbang adanya penyesuaian komponen-komponen biaya.

"Itu kewenangannya tentu ada di pemerintah. Dari asosiasi, dari INACA mewakili anggota INACA kalau ada penyesuaian-penyesuaian komponen biaya yang tadi disampaikan oleh Pak Alvin Lie, bahwa Pertamina menyesuaikan harga avtur, tentu ini akan menjadi permohonan kepada pemerintah untuk dapat disesuaikan," jelasnya dalam acara deklarasi Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (Apjapi), Selasa (15/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, TBA dan tarif batas bawah (TBB) tiket pesawat merupakan kewenangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Hal itu berkaitan dengan upaya menjaga keimbangan antara profitabilitas dari maskapai dan keterjangkauan masyarakat.

"Kenaikan tarif batas atas ini memang diharapkan, tadi yang seperti dijelaskan oleh Pak Alvin apabila kenaikan komponen biaya seperti avtur dan lain sebagainya tentu ini tentu ini membuka peluang bagi maskapai untuk menyesuaikan tarifnya," terangnya.

ADVERTISEMENT

Apa kata penumpang? Cek halaman berikutnya.

Tonton juga Video: Menhub Buka Penerbangan Perdana Pesawat Kargo Trigana Air di Kertajati

[Gambas:Video 20detik]



Sementara, Ketua Apjapi Alvin Lie menjelaskan, pihaknya akan terus memantau kewajaran harga tiket jika memang biaya operasional naik. Selain itu, pihaknya juga akan memberikan pertimbangan dan syarat-syarat yang berdasarkan keadilan.

"Kami juga tak ingin airlines itu rugi tapi juga perlu mempertimbangkan daya beli masyarakat," katanya.

Alvin menjelaskan, maskapai menerapkan tarif tiket yang fleksibel. Untuk penerbangan di jam yang sama di hari yang berbeda, harga tiket bisa berbeda.

Jika ada kenaikan, ia berharap adanya subsidi silang. Ia mencontohkan, kenaikan lebih banyak pada kelas bisnis.

"Sedangkan kelas ekonomi tetap diberikan kenaikan, kalaupun harus naik seminimal mungkin," katanya.

Ia juga berharap, kalaupun ada kenaikan bukanlah kenaikan yang permanen melalui TBA dan TBB. "Tapi pertimbangkan dalam bentuk surcharge," katanya.


Hide Ads