Margo menyebutkan utamanya penurunan ini terjadi pada produk farmasi. "Penurunan impor barang konsumsi terjadi karena turunnya impor produk farmasi," jelas dia.
Dia menyebutkan, penyebab turunnya impor produk farmasi ini seiring dengan mulai meredanya kasus COVID-19 yang terjadi di Indonesia. Hal ini menyebabkan kebutuhan obat dan vaksin terus berkurang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Produk farmasi turun selama Februari, termasuk impor vaksin," jelas dia.
Margo menambahkan untuk impor vaksin ini memang terjadi penurunan yang sangat besar bahkan lebih dari 90%. Dia merinci impor vaksin ini turun US$ 196,5 juta atau 94,67% pada Februari 2022.
BPS juga mencatat berdasarkan negara impor dengan China turun hingga US$ 1,21 miliar dengan komoditas mesin, perlengkapan elektrik dan bagiannya hingga produk farmasi, serta besi dan baja.
(kil/ara)