Perusahaan Chip Qualcomm Setop Jualan ke Rusia

Perusahaan Chip Qualcomm Setop Jualan ke Rusia

Iffa Naila Safira - detikFinance
Kamis, 17 Mar 2022 11:03 WIB
Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 di Galaxy S22
Foto: Dok. Qualcomm
Jakarta -

Perusahaan pembuat chip Qualcomm Inc. mengatakan bahwa pihaknya telah berhenti menjual produknya ke perusahaan-perusahaan di Rusia, hal ini dilakukan karena mematuhi sanksi yang diberikan Amerika Serikat (AS) setelah Rusia menginvasi Ukraina.

Dikutip dari Reuters, Kamis (17/3/2022), informasi itu diungkapkan dalam sebuah tweet di akun Twitter Wakil Presiden Senior Urusan Pemerintahan Nate Tibbits, yang membalas komentar tweet Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov.

Dalam tweetnya Fedorov mendesak Tibbit untuk menghentikan pengiriman produksi chipnya ke Rusia dan menilai jika masih mengirim pasokan ke Rusia, secara tidak sengaja sama saja membunuh ribuan orang Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anda mengatakan @Qualcomm produk Anda dimaksudkan untuk memperkaya kehidupan. Tapi sekarang mereka masih tersedia di Rusia, dan secara tidak sengaja memungkinkan negara ini untuk membunuh ribuan orang Ukraina. Kami mendesak Anda @NateTibbits untuk menghentikan semua operasi dan pasokan di Rusia! Bantu kami menghentikan perang!," kata Fedorov dikutip dari tweet di akun resminya, @FedorovMykhailo.

Kemudian, Tibbits merespon dengan mengatakan bahwa hal itu tidak benar. Qualcomm telah menyerukan damai dengan memberikan sumbangan langsung ke organisasi bantuan.

ADVERTISEMENT

"Ini tidak benar. @Qualcomm telah menyerukan resolusi damai untuk agresi di Ukraina. Kami menyumbang ke organisasi bantuan yang mendukung orang Ukraina dan mencocokkan kontribusi karyawan. Kami mematuhi sanksi dan Undang-undang AS tidak menjual produk ke perusahaan Rusia," kata Tibbits dikutip dari tweet di akun resminya, @NateTibbits.

Padahal, pendapatan penjualan Qualcomm di Rusia dan Ukraina hanya di bawah 1% dari total pendapatannya secara keseluruhan. Hal ini diungkapkan langsung oleh Qualcomm sendiri dalam pertemuan pemegang saham, awal Maret 2022.

Simak Video: WHO Kutuk Serangan Rusia ke Fasilitas Kesehatan Ukraina

[Gambas:Video 20detik]




(dna/dna)

Hide Ads