Harga minyak goreng kemasan saat ini tembus mencapai Rp 24.800 - Rp 25.000 per liter. Hal ini merupakan imbas dari kebijakan pemerintah yang mengembalikan harga minyak goreng kemasan ke harga pasar.
Maklum saja, baru baru ini, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan harga minyak goreng kemasan akan disesuaikan dengan harga keekonomian. Dengan begitu, harga minyak goreng kemasan akan mengikuti harga di pasar.
"Harga (minyak goreng) kemasan lain ini tentu akan menyesuaikan terhadap nilai daripada keekonomian, sehingga tentu kita berharap bahwa dengan nilai keekonomian tersebut minyak sawit akan tersedia di pasar modern maupun di pasar tradisional," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Selasa (15/3/2022) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebijakan tersebut sudah berlaku, terbukti dari pantauan langsung detikcom ke sebuah supermarket daerah Setiabudi, Jakarta. Di sana terlihat stok minyak goreng kemasan premium ukuran dua liter dijual dengan kisaran harga Rp 43.900 - Rp 44.000.
Kebijakan baru ini otomatis menggantikan kebijakan sebelumnya di mana pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan premium mencapai Rp 14.000/liter, kemasan sederhana Rp 13.500/liter, dan kemasan curah Rp 11.000/liter.
Namun setelah ditetapkannya HET tersebut, keberadaan minyak goreng sangat langka, bahkan sampai terjadi kesenjangan harga yang cukup tinggi yaitu mencapai Rp 20 ribu, antara di toko ritel dan di pasar tradisional.
Nah, sekarang harga minyak goreng sudah sama rata dan keberadaannya pun mulai nampak.
Melihat fenomena ini, detikers sendiri setuju nggak dengan kebijakan melepas harga minyak goreng ke harga pasar dengan jaminan pasokannya tersedia?
Beri jawaban kalian dengan memilih 'setuju' atau 'tidak setuju' pada kolom komentar artikel polling ini. Jangan lupa kasih alasan atas pilihan kalian ya.
Polling akan ditutup pada pukul 12.00 WIB besok, Jumat (18/3/2022).
Tonton juga Video: Harga Minyak Goreng di Minimarket Kembali Mahal, Stoknya Masih Langka