Buruh Geram Harga Minyak Goreng Jadi Mahal, Ancam Bakal Demo

Buruh Geram Harga Minyak Goreng Jadi Mahal, Ancam Bakal Demo

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 18 Mar 2022 09:58 WIB
Presiden KSPI, Said Iqbal, hadir saat KSPI memberikan keterangan pers di hadapan awak media di Jakarta, Minggu (16/2/2020).
Presiden KSPI Said Iqbal/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Pemerintah resmi mencabut kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan. Harga di pasaran pun langsung melambung tinggi.

Buruh mengaku mengecam keras kebijakan tersebut. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan akibat pencabutan kebijakan itu, harga minyak goreng melambung ke angka Rp 23.900 per liter. Sementara kebijakan HET yang dicabut, minyak goreng kemasan Rp 14.000/liter.

"Sebelumnya Menko Perekonomian dan Menteri Perdagangan mengumumkan harga minyak goreng adalah Rp 11.500/liter sampai Rp 13.000/liter. Hari ini hanya beberapa minggu naik menjadi Rp 23.900 per liter (mengikuti harga pasar)," katanya kepada detikcom, Jumat (18/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya pun mengancam akan melakukan demo terkait mahalnya harga minyak goreng. Rencananya demo dilakukan pekan depan dengan perkiraan ada 1.000 buruh yang turun.

Iqbal mengatakan buruh yang turun aksi akan demo di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan Kementerian Perdagangan.

ADVERTISEMENT

"Kita akan ada aksi akan dalam waktu dekat. Aksi minggu depan partai buruh dan organ buruh petani. Aksi ke DPR dan Kementerian Perdagangan, kami meminta untuk menurunkan harga minyak goreng dan ketersediaannya ada. Karena masih melihat situasi COVID-19, Mungkin seribu buruh akan turun aksi ke DPR dan Kementerian Perdagangan," jelasnya.

Tidak hanya itu, buruh juga meminta Menteri Perdagangan M Lutfi dicopot. Menurut Iqbal, Lutfi tidak bisa mampu mengendalikan harga-harga bahan pokok yang naik, termasuk minyak goreng.

Padahal, lebih lanjut Iqbal mengatakan Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Ia mempertanyakan mengapa minyak goreng bisa langka di pasaran dan mahal.

"Faktor-faktor itulah partai buruh dan organ serikat buruh, serikat petani sawit anggota kami juga. Kami meminta Menteri Perdagangan dipecat atau diberhentikan atau diganti. Karena tidak mampu mengendalikan harga-harga bahan pokok termasuk minyak goreng," pungkasnya.

Lihat juga Video: Jerit Penjual Gorengan: Sekarang Stok Minyak Goreng Banyak, Tapi Mahal!

[Gambas:Video 20detik]



(ara/ara)

Hide Ads