Tambah Sanksi, Australia Larang Ekspor Aluminium ke Rusia

Tambah Sanksi, Australia Larang Ekspor Aluminium ke Rusia

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Minggu, 20 Mar 2022 17:00 WIB
Sekitar 90 persen populasi Ukraina bisa menghadapi kemiskinan jika terjadi perang berkepanjangan. 18 tahun keberhasilan sosial ekonomi yang telah dicapai bisa sirna.
Ilustrasi Dampak Invasi Rusia ke Ukraina (Foto: AP Photo/Rodrigo Abd)
Jakarta -

Australia telah melakukan pelarangan atas ekspor aluminium dan bijih aluminium, termasuk bauksit ke Rusia pada Minggu (20/3/2022). Kebijakan tersebut merupakan bagian dari sanksi berkelanjutan atas invasi Rusia ke Ukraina.

Dikutip Reuters, Minggu (20/3/2022), perdana menteri Australia menyatakan larangan ekspor alumina ini akan membatasi kapasitas Rusia untuk memproduksi aluminium. Seperti diketahui, aluminium merupakan salah satu komoditas ekspor penting bagi Rusia.

"Hampir 20% kebutuhan alumina Rusia bergantung pada Australia. Pemerintah akan bekerjasama dengan eksportir dan lembaga tertinggi yang terpengaruh oleh larangan itu, untuk menemukan pasar baru dan memperluas pasar yang ada," kata pemerintah Australia dalam pernyataan bersama dari beberapa kementerian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raksasa pertambangan Anglo-Australia Rio Tinto memiliki 80% saham di Queensland Alumina Ltd (QAL), dalam usaha bersama dengan produsen aluminium terbesar kedua di dunia Rusal International PJSC Rusia.

Sebelumnya, Australia juga telah memberikan sanksi ke pengusaha dan miliarder Rusia terkait dengan industri pertambangannya, salah satunya yakni Oleg Deripaska yang memegang saham di QAL.

ADVERTISEMENT

Sejauh ini, Australia telah memberlakukan total 476 sanksi terhadap 443 individu. Sanksi tersebut diberikan kepada para pengusaha yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, 33 entitas yang sebagian besar berada pada sektor perbankan Rusia, dan semua entitas yang bertanggung jawab atas utang negara.

Di sisi lain, pemerintah Australia juga mengatakan akan menyumbangkan setidaknya 70.000 ton batubara termal ke Ukraina untuk memenuhi kebutuhan energinya.

Pemerintah Australia telah bekerja sama dengan para produsen industri batubara Australia, untuk mendapatkan pasokan atas permintaan selama beberapa minggu terakhir dari Ukraina dan negara lainya, seperti Polandia yang telah bergantung pada pasokan Rusia.

Selain pasokan batubara, pemerintah Australia juga bahkan akan menjanjikan menambahkan peralatan militer dan bantuan kemanusiaan untuk Ukraina.

(dna/dna)

Hide Ads