Pihak Tuksedo Studio menjelaskan, desain piala tersebut terinspirasi dari "Obor" yang melambangkan api semangat kompetisi balap yang panas. Api itu juga menjadi simbol inspirasi dari bangkitnya perekonomian Indonesia.
Sekaligus bukti bahwa Indonesia mampu mengadakan event berskala internasional lebih dari sekali dan bukti sebagai negara yang memiliki kemampuan artistik dan produksi berskala internasional.
"Terutama pada sektor pariwisata yang terdampak oleh pandemi dengan harapan besar agar kita dapat sama-sama menjaga sehingga api dari 'Obor' ini tidak pernah padam," kata Tuksedo Studio.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, terdapat corak motif lokal di bagian pinggir trofi, sementara di bagian atas dilengkapi dengan pola siluet sirkuit Pertamina Mandalika. Untuk material bahan dasarnya menggunakan alumunium yang ringan dan memiliki kekuatan yang tepat untuk menopang kecepatan.
Bahan dasar ini dipilih Tuksedo Studio karena melambangkan ajang balap yang pemenangnya ditentukan oleh kecepatan pengendara serta performa kendaraan yang digunakan.
"Ini merupakan sebuah bukti jika Indonesia tidak hanya mampu dalam mengadakan sebuah ajang bersekala dunia namun juga fakta bahwa para seniman dan pekerja lokal memiliki kapasitas yang mumpuni untuk merancang dan membuat langsung dengan tangan sendiri sebuah karya seni berkas dunia," tambahnya.
(dna/dna)