Pengusaha Harap Geliat Ekonomi Mandalika Tak Berhenti Hanya di MotoGP!

Pengusaha Harap Geliat Ekonomi Mandalika Tak Berhenti Hanya di MotoGP!

Iffa Naila Safira - detikFinance
Senin, 21 Mar 2022 16:47 WIB
Portugals Miguel Aliveira of Red Bull KTM Factory Racing, left, leads Australian rider Jack Miller of Ducati Lenovo team, center, French rider Fabio Quartararo of Monster Energy Yamaha MotoGP, right, during Moto GP Pertamina Grand Prix of Indonesia at the Pertamina Mandalika Circuit in Mandalika, Lombok Island, Indonesia, Sunday, March 20, 2022.(AP Photo/Achmad Ibrahim)
Foto: (AP/Achmad Ibrahim)
Jakarta -

Bersamaan dengan ajang MotoGP Mandalika 2022, banyak dampak positif yang dirasakan bagi sektor pariwisata khususnya di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Melihat hal ini, pengusaha berharap agar sektor pariwisata bisa terus makmur, bahkan setelah ajang ini selesai. Bagaimana caranya?

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani menjelaskan bahwa MotoGP ini menggenjot kinerja sektor pariwisata baik itu dari lokal maupun asing, sehingga berhasil membuat okupansi hotel dan restoran di daerah NTB mencapai 95%.

Tentu hal ini perlu diperhatikan dan dijaga supaya fasilitas pariwisata maupun kesehatan bisa lebih banyak lagi dan membuat sektor pariwisata bisa terus bergerak tidak hanya saat ajang MotoGP Mandalika 2022 ini berlangsung. Caranya adalah dengan kesiapan dan dukungan dari keamanan dan kesehatan yang turut memegang peran penting.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin perlu diperhatikan kesiapan dari sisi infrastruktur serta sektor jasa berkaitan dengan lebih banyaknya fasilitas pariwisata maupun kesehatan. Safety and health memegang peranan penting," kata Shinta melalui pesan tertulis kepada detikcom, Senin (21/3/2022).

Selain itu, Ia juga menjelaskan ternyata ada manfaat dalam jangka pendek dan jangka panjang dari ajang MotoGP Mandalika 2022 ini.

ADVERTISEMENT

Salah satu manfaat jangka pendek yang bisa dirasakan adalah meningkatnya konsumsi masyarakat, okupansi hotel, sektor penerbangan dan sektor pariwisata lain yang diprediksi mencapai lebih dari Rp 500 miliar.

Terlebih lagi, dengan manfaat jangka panjang yang dapat dirasakan tidak hanya bagi sektor pariwisata di provinsi NTB, tetapi juga provinsi lain.

"Tetapi secara jangka panjang, ini juga berdampak pada kepercayaan internasional untuk Indonesia menjadi tuan rumah event dunia," imbuhnya.

(dna/dna)

Hide Ads