Jokowi menargetkan instansi pemerintah dan BUMN bisa membeli produk dalam negeri senilai Rp 400 triliun hingga bulan Mei 2022 mendatang.
"Hasilnya capai lebih Rp 214 triliun yang match di sini, kalau di Jakarta nanti dilakukan juga bisa capai Rp 400 triliun atau lebih. Ini sudah menjadi rekor di Indonesia," kata Luhut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam acara yang sama, Presiden Jokowi mengungkapkan kejengkelannya pada banyaknya anggaran modal pengadaan barang dan jasa pemerintah yang dibelikan barang impor. Padahal, modalnya bisa mencapai ratusan triliun.
Dia memaparkan di kementerian dan lembaga pusat pemerintah saja ada anggaran belanja pengadaan barang dan jasa besarnya sampai Rp 526 triliun. Sementara itu di pemerintah tingkat daerah sebesar Rp 535 triliun, lalu di BUMN mencapai Rp 420 triliun.
"Cek yang terjadi, sedih saya. Belinya barang-barang impor semuanya. Ini duit guede banget, besar sekali," tutur Jokowi.
Padahal menurutnya, kalau anggaran sebesar itu 40%-nya saja digunakan untuk membeli produk lokal buatan dalam negeri bisa mengungkit pertumbuhan ekonomi secara nasional. Besarnya mencapai 1,5-1,7% dari anggaran pemerintah daerah dan pusat, dan dari anggaran BUMN sebesar 0,4%.
"Ini kan udah bisa hampir 2% pertumbuhan ekonomi. Kita nggak usah cari ke mana-mana, tidak usah cari investor. Kita diam saja, tapi konsisten beli barang yang diproduksi oleh pabrik kita industri kita UMKM kita," ungkap Jokowi.
(hal/ara)