Pawang hujan di Moto GP Mandalika menjadi sorotan banyak pihak. Aksi Mbak Rara alias Rara Istiati Wulandari ini menjadi salah satu kehebohan di Pertamina Grand Prix of Indonesia.
Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney Dony Oskaria mengungkapkan jika aksi tersebut merupakan bagian dari local wisdom atau gimmick dalam acara.
InJourney merupakan holding BUMN pariwisata dan pendukung yang ikut berperan dalam kesuksesan Pertamina Grand Prix of Indonesia. Disorotnya aksi pawang hujan dinilai berhasil membuat Mandalika jadi pembicaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya memang kita melihat parameternya cukup berhasil untuk membuat pembicaraannya melirik Indonesia dan Mandalika," tutur Dony.
Aksi Kontroversial
Pakar Pemasaran sekaligus pendiri MarkPlus Inc Hermawan Kartajaya mengungkapkan memang aksi ini kontroversial. Ada orang yang menganggap aneh dan banyak juga yang menganggap itu adalah hal yang bagus.
"Orang sekarang kan senang di media sosial ya dan pendapatnya beda-beda. Kalau sekarang data mengenai lintasan Moto GP sudah banyak, informasi terkait event juga banyak, pengetahuan soal Moto GP juga banyak," kata dia.
Dia menyebutkan kemudian dalam gelaran Moto GP ini juga disematkan insight dan wisdom. Sebenarnya aksi ini adalah hal yang biasa baik di Indonesia maupun di negara lain.
Menurut dia, semakin sesuatu trik marketing diperdebatkan maka semakin viral dan semakin bagus.
Senada dengan Hermawan, Pengamat bisnis dan pakar brand Yuswohady mengungkapkan jika trik marketing seperti itu bisa menjadi viral luar biasa.
Karena banyak penonton yang mengabadikan momen tersebu dan membagikan ke media sosialnya. "Nah kontroversi ini justru membuat aksi itu menjadi viral. Ada yang setuju dan nggak setuju," jelas dia.
Dia mengungkapkan untuk trik marketing atau gimik ini menjadi hal yang sangat pas. "Iya di satu sisi klenik, tapi ada sisi lain yang menyebut itu tidak benar bisa mengusir hujan. Nah dari sini pembahasannya bisa menjadi semakin menarik dan membuat viral. Makin sengit makin ramai," jelas dia.
(kil/das)