AS Naikkan Pajak Orang Tajir buat Tambal Defisit

ADVERTISEMENT

AS Naikkan Pajak Orang Tajir buat Tambal Defisit

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Senin, 28 Mar 2022 07:30 WIB
Presiden AS Joe Biden mengunjungi Polandia di sela-sela perjalanan empat hari ke Eropa. Di Polandia Biden bertemu dan berbincang dengan para pengungsi Ukraina.
Foto: AP Photo
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berencana akan menaikkan pajak minimum baru bagi sebagian besar miliarder. Kebijakan tersebut berlaku, ketika para orang tajir itu mengumumkan rancangan anggaran tahun 2023.

Dikutip dari laporan CNBC, Minggu (27/3/2022), tarif pajak baru diberikan ke rumah tangga miliarder AS yang menghasilkan US$ 100 juta, untuk membayar setidaknya 20% dari pendapatan penuh mereka. Lebih dari setengah pendapatan itu, bisa datang dari miliarder yang menghasilkan pemasukan lebih dari US$ 1 miliar.

Berdasarkan dokumen yang diperoleh CNBC, pajak minimum itu akan memastikan para miliarder AS, tidak lagi membayar tarif pajak yang lebih rendah dari guru dan petugas pemadam kebakaran di sana. Usulan pungutan pajak minimum itu juga diharapkan, bisa mengurangi defisit negara sekitar US$ 360 miliar dalam dekade berikutnya.

Laporan data kantor anggaran kongres AS, melaporkan selisih anggaran pendapatan dengan anggaran belanja (defisit) pemerintah AS mencapai hampir US$ 2,8 triliun - US$ 360 miliar di tahun 2021.

Jika, rumah tangga kaya itu sudah membayar 20% dari pendapatan penuh mereka, maka mereka tidak akan membayar pajak tambahan lagi. Sebaliknya, apabila mereka membayar kurang dari 20%, maka mereka akan berutang untuk memenuhi pajak minimum itu.

Proposal pajak baru merupakan bagian dari anggaran 2023 Biden, yang diharapkan akan dirilis pada hari Senin mendatang. Namun, kebijakan ini masih menunggu keputusan dari kongres AS.

Rencana itu akan memangkas US$ 1,3 triliun dari defisit selama dekade berikutnya. Pemulihan ekonomi yang cepat, setelah era pandemi juga merupakan faktor yang menurunkan defisit.



Simak Video "Topik yang Dibahas Joe Biden saat Kunjungan Dadakan ke Ukraina"
[Gambas:Video 20detik]
(das/das)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT