Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pemerintah terus mengedukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait pajak. Saking seringnya, dia mengaku banyak orang yang jika melihat dirinya langsung teringat dengan pajak.
"Kalau lihat saya menteri keuangan biasanya (ingat) pajak. Sebetulnya hasilnya itu yang dibangun oleh pak Menteri PUPR dan jajarannya. Sebagai salah satu bentuk akuntabilitas publik yang baik," kata dia dalam acara penyerahan hibah, Selasa (29/3/2022).
Dia menyebutkan, pajak digunakan untuk pembangunan negara. Pesan itulah yang sering dia sampaikan kepada masyarakat luas.
"Kami terus berikan informasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Kenapa saya harus bayar pajak? Apa artinya membayar pajak?," imbuh dia.
Sri Mulyani mengungkapkan jika belum lama ini sempat heboh di media sosial terkait UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) pada bagian NPWP diganti NIK.
"Di media sosial tetap heboh, (katanya) semua yang punya NIK harus bayar pajak. Bayi baru lahir punya NIK langsung bayar pajak. Padahal enggak!," ujar dia.
Karena itu Kementerian Keuangan terus menginformasikan dan mengedukasi terkait penarikan pajak ini.
Dia juga menceritakan jika ada orang yang tak mau membayar pajak. "Masyarakat pasti menanyakan, kalau sudah bayar pajak pemerintah mengelolanya bagaimana? Jadinya apa? Tapi ada juga yang bilang kalau saya nggak mau bayar pajak, saya nggak mau makan tol kok," tambah dia.
Padahal pembayaran pajak itu tak cuma untuk pembangunan jalan tol. Dia menyebutkan jika apa yang ditarik dari masyarakat akan kembali lagi ke masyarakat dalam berbagai bentuk.
Misalnya infrastruktur yang sering disampaikan oleh Presiden Joko Widodo. Mulai dari jalan raya untuk konektivitas. Lalu air bersih untuk penurunan kemiskinan dan irigasi untuk masyarakat terutama untuk menjaga ketahanan pangan.
"Dengan praktik pengelolaan anggaran dan pengelolaan BMN yang baik maka diharapkan bisa terus menumbuhkan kesadaran masyarakat kita untuk ikut menjaga dan membangun Indonesia bersama," jelas dia.
(kil/das)