Kasihan! Ada 5 Provinsi di RI yang Tak Bisa Nikmati Minyak Goreng Curah

Kasihan! Ada 5 Provinsi di RI yang Tak Bisa Nikmati Minyak Goreng Curah

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 30 Mar 2022 15:45 WIB
Minyak Goreng Kemasan Langka di Pasar Jombang, Harga Curah di Atas HET
Foto: Enggran Eko Budianto
Jakarta -

Minyak goreng curah dijadikan andalan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kecil. Bahkan, meskipun harga minyak goreng kemasan sudah dilepas ke pasar, minyak goreng curah tetap memiliki patokan harga eceran tertinggi alias HET.

Namun nyatanya, menurut Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (Gimni) Sahat Sinaga masih ada lima provinsi di Indonesia yang tak pernah merasakan minyak goreng curah.

Lima provinsi itu terdapat di wilayah timur Indonesia. Mulai dari Nusa Tenggara Timur sampai ke Papua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam sejarah ada 5 provinsi di republik ini yang selama ini tidak dimasuki minyak goreng curah, itu di daerah timur, yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua," ungkap Sahat dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV, Rabu (30/3/2022).

Meski begitu, Sahat mengatakan saat ini pemerintah sedang berupaya untuk memperluas distribusi minyak goreng curah ke daerah-daerah tersebut.

ADVERTISEMENT

"Tapi kemarin kami dapat informasi bahwa pemerintah tetapkan mereka kan bagian dari republik maka harus nikmati minyak goreng curah Rp 14 ribu per liter atau Rp 15.500 per kg," kata Sahat.

Salah satunya adalah mengupayakan pengiriman minyak goreng curah lewat program Kementerian Perhubungan, Tol Laut. Kemungkinan dua minggu lagi minyak goreng curah akan dikirim.

"Kami bicara dengan Perhubungan Laut, kan dia ada Tol Laut. Minggu kedua April kami usahakan sudah ada di sana minyak goreng curah," beber Sahat.

Sahat bilang salah satu penyebab minyak goreng curah tidak bisa dinikmati di 5 provinsi yang dia sebutkan karena mahalnya ongkos pengiriman minyak goreng curah.

Dia bilang harus ada fasilitas repacking yang dibangun di daerah-daerah tersebut sehingga minyak-minyak goreng curah bisa dikemas ulang sesuai dengan permintaan pasar.

"Jadi kalau minyak goreng curah dikirim berupa pack itu mahal sekali ongkosnya. Dibandingkan kalau dikirim berupa bulk (jumlah besar), jadi kalau bisa ada repacking di sana yang SNI," ujar Sahat.

Simak Video: Jokowi: Harga Minyak Goreng Belum Capai yang Kita Inginkan

[Gambas:Video 20detik]



(hal/dna)

Hide Ads