Untuk melawan pandemi COVID-19 pemerintah terus menggeber program vaksinasi. Dengan vaksinasi ini diharapkan bisa tercipta herd immunity dan membuat pandemi segera berakhir.
Pengadaan vaksin ini membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Pemerintah merogoh anggaran negara hingga puluhan triliun.
Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan Putut Hari Satyaka menyebut tahun 2020 pemerintah mengalokasikan Rp 640 pagu anggaran dengan realisasi Rp 630 miliar. Ini untuk pembelian 3 juta dosis vaksin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian penyediaan vaksin 2021 pagu anggaran Rp 34,1 triliun dengan realisasi Rp 33,28 triliun dengan total 305,13 juta dosis. Lalu alokasi penyediaan vaksin 2022 pagu anggaran Rp 9,52 triliun realisasi Rp 0 dengan total 89,5 juta dosis.
"Artinya total APBN untuk anggaran vaksin pagu Rp 44,26 triliun dan realisasi Rp 33,91 triliun dengan total 397,63 juta dosis vaksin," kata dia.
Dia juga menjelaskan pengadaan vaksin ada yang berasal dari hibah. Antara lain hibah COVAX 2021 nilai hibah yang diterima Rp 8,2 triliun dengan dosis 78,28 juta. Lalu hibah bilateral 2021 nilai hibah yang diterima Rp 2,29 triliun dengan jumlah 21,3 juta dosis.
Kemudian hibah COVAX 2022 rencana hibah Rp 13,37 triliun, nilai hibah yang diterima Rp 0 dengan jumlah hibah yang akan diterima 74,02 juta dosis.
Selanjutnya hibah bilateral 2022 rencana hibah Rp 1,2 juta dengan rencana hibah Rp 0 jumlah rencana hibah yang akan diterima 15,62 juta dosis. Ini artinya rencana hibah Rp 14,57 triliun dan nilai hibah yang telah diterima Rp 10,6 triliun.
"Realisasi APBN dan hibah yang sudah diterima Rp 44,51 triliun dengan dosis vaksin 586,86 juta," jelas dia.
Jenis Vaksin
Kemenkes telah memaparkan terkait pengadaan vaksin COVID-19. Antara lain produksi PT Bio Farma dosis 122,5 juta dosis harga satuan Rp 132.439. Kemudian pengadaan vaksin Astra Zeneca Tahap I sebanyak 20 juta dosis dengan hargaRp 78.331. Vaksin Pfizer sebanyak 34,63 juta dosis dengan harga Rp 97.875.
Vaksin Coronavac Tahap I 50 juta dosis dengan harga Rp 108,914. Tahap II sebanyak 40 juta dosis dengan harga Rp 86.506. Kemudian tahap III sebanyak 11,6 juta dosis dengan harga Rp 82.661.
Selanjutnya vaksin Astra Zeneca tahap II sebanyak 17,4 juta dosis dengan harga satuan Rp 73.877. Kemudian pengadaan Covovax dengan 9 juta dosis dengan harga satuan Rp 105.230.
Ini adalah total pengadaan 2020-2021 dari alokasi anggaran sebanyak Rp 34,09 triliun dengan realiasai Rp 33,27 triliun atau 97,6%.
Kemudian ini adalah rencana pengadaan vaksin COVID-19 Tahun 2022 sebagian besar pengadaan adalah carry over pelaksanaan tahun 2021.
Yaitu pengadaan vaksin Pfizer bilateral sebanyak 15,4 juta dosis dengan harga satuan RP 97.875 anggarannya Rp 1,5 triliun. Kemudian Astra Zeneca tahap tiga 12,6 juta dosis dengan harga Rp 78.330 dengan anggaran Rp 986,9 miliar. Lalu Covid-Bio kelebihan produksi 2021 sebanyak 2,83 juta dosis dengan harga satuan Rp 71.665 dengan anggaran Rp 202,88 miliar.
Kemudian Sinovac - CoronaVac dengan 20 juta dosis dan harga satuan Rp 82.661 dengan total anggaran Rp 1,65 triliun. Selanjutnya rencana pengadaan vaksin anak untuk 38,7 juta dosis dan harga satuan Rp 71.665 dan kebutuhan anggaran Rp 2,77 triliun. Terakhir vaksin Merah Putih Rp 1,68 triliun.