Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi 2,64% di Maret 2022 secara tahunan. Inflasi ini merupakan yang tertinggi sejak April 2020 yang sebesar 2,67% year on year (yoy).
Secara bulanan inflasinya mencapai 0,66%. Inflasi ini termasuk yang tertinggi sejak Mei 2019.
Menurut Kepala BPS Margo Yuwono, berdasarkan hasil survei yang dilakukan BPS di 90 kota pada Maret 2022 terjadi inflasi 0,66% dan terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 108,24 pada Februari 2022 menjadi 108,95 pada Maret 2022
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada maret ini inflasi 0,66% kalau kita tarik mundur ke belakang, ini inflasi tertinggi sejak Mei 2019. di mana pada saat itu terjadi inflasi sebesar 0,68%," katanya saat jumpa pers, Jumat (1/4/2022).
"Kemudian bawahnya inflasi secara yoy tadi saya sampaikan inflasi Maret sebesar 2,64% kalau kita tarik ke belakang ini merupakan angka tertinggi sejak april tahun 2020 di mana pada saat itu terjadi inflasi tahunannya sebesar 2,67%," ucapnya.
Baca juga: Minyak Goreng Mahal, Maret Inflasi 2,64% |
Ia menambahkan, jika dilihat kelompok pengeluaran, yang memberikan andil terbesar menurut kelompok pengeluaran berasal dari kelompok makanan minuman dan tembakau. Di sana andilnya terhadap inflasi Maret 2022 sebesar 0,38% dan terjadi inflasi 1,47%.
"Penyebab dari kelompok makanan minuman tembakau memberikan andil yang cukup besar di Maret 2022 itu kalau dilihat komoditasnya berasal dari cabai merah. Cabai merah memberikan andil 0,10%. Kalau kita ketahui kenapa cabai merah inflasi cukup tinggi andilnya terhadap inflasi M karena terpengaruh suplai yang terbatas akibat adanya pergeseran musim," ujarnya.
(ang/ang)