Banyak yang beranggapan gaji arsitek terbilang cukup besar. Bagaimana tidak? saat ini pembangunan berbagai infrastuktur mulai dari gedung-gedung perkantoran, apartemen, pusat perbelanjaan memang terlihat berkembang pesat terutama di kota-kota besar di Indonesia.
Melihat pertumbuhan infrastruktur Indonesia yang terus meningkat hingga saat ini, permintaan SDM di bidang pekerjaan arsitek dipastikan akan semakin meningkat. Itu sebabnya, prospek profesi masih cukup menjanjikan bagi banyak orang.
Seperti yang diketahui arsitek sendiri merupakan perencana rancangan bangunan yang mana di dalamnya mereka juga mengawasi konstruksi bangunan dan mempertimbangkan sisi estetika dari desain bangunan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas kira-kira berapa sih besaran gaji arsitek di Indonesia?
Melansir dari situs lifepal.co.id, jika berbicara soal gaji secara umum, sebenarnya ada banyak faktor yang dapat memengaruhi nominalnya. Adapun sejumlah hal yang dapat mempengaruhi besaran gaji arsitek mulai dari pendidikan, pengalaman, portofolio, perusahaan tempat bekerja, dan lainnya.
Khusus mengenai gaji seorang arsitek pemula atau yang baru saja lulus perkuliahan, standar gajinya adalah Rp 4,3 juta. Sementara karyawan arsitek entry level atau memiliki pengalaman di pekerjaan bidang ini selama satu hingga dua tahun, umumnya bisa mendapatkan gaji hingga Rp 7 juta.
Sedangkan untuk arsitek kelas manajer dan direktur, standar gaji yang bisa didapatkan adalah berkisar Rp 15 juta hingga Rp 50 juta per bulannya. Namun, jika nama arsitek tersebut sudah mulai dikenal dalam dunia arsitektur Indonesia, maka tidak menutup kemungkinan jika karya kita dihargai hingga ratusan juta rupiah per proyek.
Salah satu contohnya adalah arsitek ternama asal Bandung, Yu Sing, yang dikabarkan menetapkan harga jasa arsitekturnya senilai Rp 300 juta. Namun, kembali lagi besaran gaji arsitek tersebut sangat bergantung pada pengalaman, jenis proyek, atau perusahaan tempat bekerja, dan masih banyak lagi.
(fdl/fdl)