Market cap adalah salah satu faktor yang penting dalam dunia investasi. Istilah ini cukup penting untuk dipahami, sebab market cap atau kapitalisasi pasar berpengaruh pada fundamental suatu perusahaan.
Perusahaan dengan nilai market cap yang tinggi bisa menjadi salah satu faktor pertimbangan bagi para investor untuk menanamkan modal di dalamnya.
Lantas apa itu market cap? Bagaimana cara menghitungnya? Apakah nilai market cap yang tinggi tersebut bisa menjamin keuntungan besar bagi investor? Melansir dari situs bank OCBC NISP, berikut uraiannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Market Cap
Kapitalisasi pasar atau market cap adalah sebuah ukuran yang didasarkan pada nilai agregat suatu perusahaan. Market cap didapatkan dari total pengalian jumlah outstanding shares (saham) perusahaan yang beredar dengan harga satu lembar saham di pasaran.
Istilah ini seringkali dimanfaatkan oleh para investor untuk mengukur kualitas suatu perusahaan. Dengan mengetahui nilai market cap, investor bisa menentukan berapa total uang yang harus dikeluarkan untuk membeli semua saham dari perusahaan yang diinginkan.
Mudahnya begini, jika seorang investor ingin mengambil 100% kepemilikan suatu perusahaan, maka Ia harus membayar sebesar nilai market cap. Itu berarti, semakin besar nilai market cap makin besar pula potensi perusahaan tersebut untuk dijadikan tujuan investasi.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Market Cap
Pada dasarnya, terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya nilai market cap. Yang pertama adalah sentimen masyarakat. Ingatlah Anda pada awal isu vaksinasi mulai ramai? Momen itu ternyata turut membuat nilai market cap dari beberapa perusahaan farmasi di bursa efek meningkat pesat.
Faktor kedua yang mempengaruhi market cap adalah jumlah saham yang beredar di pasaran itu sendiri dan harga jual perlembarnya. Situasi tersebut mendukung nilai kapitalisasi pasar makin dinamis. Fluktuasi tersebut juga menyesuaikan harga saham.
Cara Menghitung Market Cap
Market cap adalah nilai yang diperoleh dari perhitungan jumlah saham perusahaan dikalikan dengan harga saham tersebut. Secara sistematis, begini rumus menghitung market cap:
Market Cap = Total Saham yang Beredar x Harga per Lembar Saham
Contoh:
Perusahaan ABC mempunyai total saham yang beredar sebanyak 400 juta lembar, dengan harga per lembarnya sebesar Rp 1.500. Maka nilai kapitalisasi pasar atau market cap adalah:
Diketahui:
- Total saham yang beredar = 400 juta lembar
- Harga saham per lembar = Rp 1.500
Maka nilai market cap adalah:
Market cap
= 400 juta x Rp 1.500
= Rp 600 miliar.
Dari perhitungan tersebut, maka diketahui bahwa nilai market cap perusahan ABC adalah Rp 600 miliar. Dengan kata lain diperlukan sejumlah Rp 600 miliar untuk bisa memiliki perusahaan ABC sepenuhnya.
Kategori Perusahaan dalam Market Cap di Indonesia
Di Indonesia, pasar modal memiliki aturan tersendiri mengenai skala market cap perusahaan. BEI atau Bursa Efek Indonesia telah membagi menjadi tiga kelompok skal market cap, yakni
1. First Liner (Blue Chip)
Istilah ini pasti sudah sering terdengar di telinga investor atau bagi Anda yang sedang mempelajari dunia investasi. Blue chip atau saham kapitalisasi besar, nilai market cap adalah Rp10 triliun atau diatasnya.
Jenis perusahaan ini memiliki profil risiko yang lebih konservatif sehingga banyak dipilih oleh para investor untuk menanamkan modal. Lebih dari itu, perusahaan blue chip juga rajin membagikan dividen kepada para investor.
Perusahaan blue chip diasumsikan memiliki fundamental yang kuat dan berpotensi memberikan laba besar. Salah satu contoh adalah Bank Central Asia, Tbk (BBCA), Astra
2. Second Liner
Second liner atau middle caps adalah perusahaan yang memiliki nilai market cap antara Rp1 triliun - Rp10 triliun. Meski tak sebesar blue chip, namun perusahaan ini juga memiliki fundamental yang bagus dan layak dimasukkan dalam portofolio investasi.
Perusahaan second liner memiliki pergerakan yang lebih agresif. Umumnya, kategori ini banyak diisi oleh perusahaan yang sedang berkembang. Salah satu contohnya adalah saham PT. Bank Bukopin, Tbk (BBKP).
3. Third Liner
Perusahaan pada third liner memiliki nilai paling kecil dibawah Rp1 triliun. Pergerakan harga saham pada perusahaan kategori ini lebih mudah. Hal ini dipengaruhi oleh harga murah dan mudah dimainkan oleh bandar.
Meski tetap berpotensi masuk dalam portofolio investasi, namun investor harus berhati-hati dan melakukan analisis dengan tepat, jangan sampai terjebak oleh harga gorengan. Salah satu contoh perusahaan di third liner adalah Alfa Energi Investama (FIRE).
Strategi Investasi Berdasarkan Skala Market Cap
Setiap perusahaan di masing-masing skala market cap memiliki karakteristik masing-masing. Karena itu jika ingin berhasil dalam investasi, maka perlu untuk memahami dan menggunakan strategi yang tepat.
1. Small Cap
Dalam berinvestasi, Anda bisa saja mengharapkan keuntungan besar dari perusahaan small cap yang berpotensi mengalami perkembangan pesat. Tetapi, Anda harus tetap berhati-hati karena kemungkinan kerugian yang bisa didapatkan juga besar.
Perusahaan dengan small market cap adalah emiten yang rentan terkena dampak fluktuasi ekonomi, dan pergerakannya lebih agresif. Karena itu, perlu strategi yang lebih teliti jika ingin menamakan modal di sini.
2. Mid Cap
Middle market cap adalah perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar yang sedang. Risiko kerugian pada kategori ini memang cukup kecil. Pasalnya, perusahaan mid cap memiliki potensi lebih tinggi untuk berkembang dan menjadi lebih besar. Dengan begitu, keuntungan yang bisa didapatkan akan lebih besar.
3. Large Cap
Perusahaan yang masuk dalam skala large market cap adalah emiten yang tentu lebih stabil dan sudah tidak perlu diragukan lagi. Umumnya, perusahaan ini tidak mudah terpengaruh oleh fluktuasi ekonomi yang terjadi di sebuah negara. Sehingga cocok untuk Anda yang ingin berinvestasi dengan tenang.
Demikian informasi terkait market cap sekaligus cara menghitungnya dan strategi investasi yang tepat berdasarkan skalanya. Sebelum terjun pada dunia investasi, ada baiknya untuk memahami berbagai unsur penting didalamnya. Selamat berinvestasi ya detikers!
(fdl/fdl)