Indonesian Coal Report Akan Diluncurkan 6 Juni

Indonesian Coal Report Akan Diluncurkan 6 Juni

- detikFinance
Jumat, 26 Mei 2006 16:42 WIB
Jakarta - PT Coalindo Energy selaku pengelola Indeks Batubara Indonesia atau Indonesia Coal Price Indeks (ICI) akan meluncurkan Indonesian Coal Report (ICR) yang merupakan indeks harga batubara Indonesia secara internasional pada 6 Juni mendatang di Bali.Rencananya, ICR akan dikirimkan kepada pelanggan setiap sepekan sekali yang berisi harga batubara Indonesia dalam tiga kualitas yaitu kualitas 6.500 kkal/kg (ICI 1), 5.800 kkal/kg (ICI 2) dan 5.000 kkal/kg (ICI 3)."Launching Indonesian Coal Report rencananya 6 Juni di Bali, sekaligus internasional trial-nya. Diperkirakan mulai Juli kita sudah komersial. Sampai akhir Juni masih kita gratiskan," kata Managing Director PT Coalindo Energy, Maydin Sipayung kepada detikcom dalam acara Seminar Batubara Internasional di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (26/5/2006).ICI merupakan indeks pertama yang memberikan referensi harga pada 3 jenis kualitas batubara di dunia internasional. Rata-rata indeks harga yang digunakan di dunia internasional merupakan indeks harga batubara untuk kualitas 6.500 dan 5.800 kkal/kg. "Padahal 50 persen dari produksi batubara di Indonesia merupakan jenis low range sehingga terjadi disparitas harga jika memakai indeks luar," jelas Maydin.Ia menambahkan, pembentukan indeks ini perlu dilakukan karena Indonesia merupakan pengekspor batubara thermal terbesar di dunia, sehingga tidak pantas untuk terus berada di bawah kendali pihak asing. Coalindo juga telah menjalin kerjasama dengan Argus Media Ltd, yang merupakan sebuah perusahaan berbasis di London dan sering mengurusi pengelolaan harga indeks batubara dunia. Penandatangann kerjasama dengan Argus dilaksanakan 27 April lalu. Kini Argus memiliki 5 persen saham di Coalindo atau setara 500.000 lembar. Saat ini dari 10 juta saham Coalindo Energi yang dijual perdana, baru terjual 37,64 persen. Ditargetkan, akhir Desember 2007, semua saham telah terjual. Dana hasil penjualan saham itu akan digunakan untuk dana operasional sampai adanya subscriber fee dan sisanya dimasukkan dalam deposito Coalindo. "Pemegang saham nantinya adalah perusahaan yang bergerak di bidang batubara. Tiap perusahaan kita batasi kepemilikannya maksimal 3 persen. Ini untuk menjaga independensi terbentuknya harga," ujar Maydin.Hingga akhir tahun 2006, Coalindo menargetkan 30-50 pelanggan ICI, dengan biaya langganan US$ 2.000 per tahun untuk 52 kali penerbitan.Pemegang saham Coalindo selain Argus adalah PT Kaltim Prima Coal (3%), PT Arutmin Indonesia (3%), PT Bumi Resources Tbk (3%), PT United Tractor Tbk (2%), Pama Persada Nusantara (2%). (qom/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads