Mentan Sebut Negara yang Patuh AS Mundur dari KTT G20 Jika Rusia Hadir

Mentan Sebut Negara yang Patuh AS Mundur dari KTT G20 Jika Rusia Hadir

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 11 Apr 2022 17:32 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo
Foto: dok. Kementan: Mentan Syahrul Yasin Limpo
Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan agenda sektor pertanian di KTT G20 tak akan terpengaruh isu perang Rusia vs Ukraina. Sebagai informasi, belakangan ini Amerika Serikat (AS) menyatakan tidak akan hadir ke G20 Indonesia jika Rusia dilibatkan.

Bahkan, AS dan beberapa negara juga meminta Rusia dikeluarkan dari agenda G20 di Indonesia. Syahrul mengatakan, tidak hanya AS, beberapa negara yang patuh dengan Negeri Paman Sam juga disebut akan mundur jika Rusia hadir.

"Negara-negara yang patuh dengan AS menyatakan kalau ada Rusia, mereka akan mundur (G20). Ini yang terus kita olah, bahwa di pangan tidak ada hal-hal yang berkaitan dengan masalah permusuhan, perang, dan lain-lain. Pangan adalah kepentingan untuk umat manusia. Jadi yang paling solid adalah masalah yang berkaitan dengan pangan," jelasnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin (11/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun jadwal pertemuan Menteri Pertanian negara G20 akan diselenggarakan pada 6 sampai 8 September 2022. Tidak dijelaskan apakah pertemuan itu dilakukan secara virtual atau fisik.

"Pertemuan pertama itu pada 30-31 Maret kemarin sudah dilakukan. Pertemuan kedua tingkat deputi eselon I pada 27-29 Juli 20202. Tingkat menteri 6-8 September itu agenda kita yang berkaitan dengan G20," ujarnya

ADVERTISEMENT

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Syahrul mengatakan bakal ada 54 Menteri Pertanian sedunia. Pertemuan itu antara lain membahas komitmen upaya bersama dalam sisi pangan berkelanjutan.

"Kita sepakat untuk mengusung tema keseimbangan produksi dan perdagangan untuk kebutuhan pangan bagi semua orang," ungkapnya.

Selain itu, tematik yang telah ditentukan juga yakni topik mendorong perdagangan pangan dan pertanian yang adil dan transparan untuk menghasilkan pangan bagi masyarakat dunia.

Tema selanjutnya, mengenai pemberdayaan bagi negara berkembang untuk meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi pangan dan pendapatan.

"Tematik ini sudah dibicarakan dari awal menerima pendelegasian Presiden G20," tuturnya.

Mentan Ungkap Negara yang Patuh AS Mundur dari KTT G20 Jika Rusia Hadir


Hide Ads