Gegara Perang, Neraca Dagang RI dengan Rusia dan Ukraina Tekor!

Gegara Perang, Neraca Dagang RI dengan Rusia dan Ukraina Tekor!

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 18 Apr 2022 18:45 WIB
Setelah beberapa bulan mengalami defisit alias tekor, pada Mei 2019 posisi neraca perdagangan berbalik menjadi surplus.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia dengan Rusia dan Ukraina tercatat mengalami defisit pada Januari-Maret 2022.

Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan, untuk neraca perdagangan RI dan Rusia secara kumulatif tercatat tekor US$ 204,6 juta. Sedangkan dengan Ukraina, defisitnya tercatat US$ 13,5 juta periode Januari-Maret 2022.

Margo menjelaskan, tahun 2021, neraca perdagangan antara RI dan kedua negara itu masih mencatatkan surplus. Misalnya dengan Rusia surplus US$ 42,2 juta dan dengan Ukraina surplus US$ 53,6 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Konflik Rusia dan Ukraina membuat neraca perdagangan Indonesia dengan kedua negara defisit pada Maret 2022, terbesar dengan Rusia," kata dia dalam konferensi pers, Senin (18/4/2022).

Margo menyebutkan defisit yang terjadi dengan Rusia ini disebabkan oleh komoditas RI yang dikirim ke negara tersebut lebih kecil dibandingkan impor. Kemudian pada Januari-Maret 2022, ekspor RI dengan Rusia tercatat US$ 399,6 juta dan impornya tercatat US$ 604,2 juta.

ADVERTISEMENT

Sementara itu dengan Ukraina mencatat impor US$ 42,2 juta dan ekspor US$ 28,7 juta. Dia mengharapkan konflik bisa selesai dan membuat neraca perdagangan Indonesia kembali membaik.

Untuk komoditas ekspor utama ke Rusia adalah lemak dan minyak hewan nabati, karet dan barang dari karet, serta mesin atau peralatan listrik.

Kemudian akibat merosotnya komoditas tersebut total ekspor RI dengan Rusia turun 56,6% secara bulanan dan turun 48,7% secara tahunan.

Sementara untuk Ukraina, pada Maret Indonesia sama sekali tidak mengirimkan komoditas unggulan seperti lemak dan minyak hewan nabati, kertas/karton serta alas kaki.

"Bulan Maret tak ada ekspor sama sekali ini menunjukkan konflik Rusia-Ukraina ini mengganggu ekspor Indonesia terutama Rusia dan Ukraina," jelasnya.




(kil/das)

Hide Ads