3 Fakta Elon Musk Beli Twitter Rp 629 T

3 Fakta Elon Musk Beli Twitter Rp 629 T

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 26 Apr 2022 19:00 WIB
Elon Musk founder, CEO, and chief engineer/designer of SpaceX speaks during a news conference after a Falcon 9 SpaceX rocket test flight to demonstrate the capsules emergency escape system at the Kennedy Space Center in Cape Canaveral, Fla., Sunday, Jan. 19, 2020. (AP Photo/John Raoux)
Elon Musk/Foto: AP
Jakarta -

Elon Musk resmi menjadi pemilik Twitter setelah mengantongi kesepakatan penjualan. Bos Tesla ini merogoh kocek hingga US$ 44 miliar atau Rp 629 triliun (kurs Rp 14.300) untuk membeli perusahaan tersebut.

Berikut tiga fakta Elon Musk beli Twitter:


1. Elon Musk Mau Gali Potensi Twitter

Setelah kesepakatan terjadi, Elon Musk ingin menjadikan Twitter sebagai platform yang mengutamakan kebebasan berpendapat. Selain itu, dia juga ingin menggali potensi yang luar biasa di Twitter.

"Saya berinvestasi di Twitter karena yakin dia akan menjadi platform ini memiliki potensi besar untuk memfasilitasi kebebasan berpendapat," kata dia dalam surat penawarannya kepada Twitter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Hapus Moderasi Konten

Elon Musk telah berulang kali menyampaikan penghapusan praktik moderasi konten."Jika ada seseorang yang tidak anda sukai untuk menyampaikan sebuah kritik, kami memiliki tempat untuk bebas menyampaikan pendapat," jelas dia.

Elon Musk juga terkenal karena sering menyampaikan kritik untuk perusahaannya. Bahkan dia pernah membayar seorang remaja yang melacak keberadaan jet pribadi Musk di Twitter untuk menghapus akunnya.

ADVERTISEMENT

3. Donald Trump Tak Mau Balik ke Twitter

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku tak mau kembali ke Twitter meskipun Elon Musk bisa mencabut larangan akun Twitternya.

"Tidak, saya tak akan kembali ke Twitter, Saya kecewa dengan apa yang dilakukan Twitter kepada saya," jelas dia. Memang, Twitter menangguhkan akun Trump pada Januari tahun lalu setelah adanya insiden di US Capitol. Saat itu Twitter menyebutkan jika cuitan Trump berisiko untuk membuat keadaan semakin keruh.

(kil/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads