.webp)
Sebagai Ibu Kota dan pusat perekonomian negara, banyak di antara kita yang memilih untuk merantau dan mengadu nasib di Jakarta. Namun bagaimana bila sebaliknya? Bagi yang sudah merasa cukup dan bosan dengan hiruk pikuk Ibu Kota, apakah berminat balik dan menetap di kampung halaman?
Terlebih mengingat libur Lebaran sudah di depan mata. Mungkin ada yang memiliki niatan untuk memanfaatkan momen ini untuk kembali ke kampung halaman dan menetap di sana.
Perencana Keuangan Bareyn Mochaddin mengatakan ada sejumlah keuntungan yang bisa didapatkan jika perantau kembali memilih untuk kembali dan menetap di kampung halaman. Salah satunya bisa mengurangi pengeluaran untuk gaya hidup yang biasa dilakukan di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin buat nongkrong, ngopi, yang kayak gitu justru nggak ada, itu yang bisa kita investasikan lagi untuk hal-hal lain. Lalu udara yang dihirup lebih segar, bisa juga lebih mendapat ketenangan dari hiruk pikuk Jakarta yang harus spare waktu 1-2 jam kalau mau ketemu secara langsung," kata Bareyn dalam program d'Mentor detikcom, Kamis (21/4/2022) malam.
Nah bagi kamu yang memiliki pemikiran untuk kembali ke kampung halaman dan ingin membuka bisnis di sana, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu sebelum ambil keputusan tersebut. Berikut di antaranya:
1. Punya Mental dan Modal
Harus digarisbawahi bahwa pindah ke kampung halaman dan membuka bisnis belum berarti langsung untung. Kamu harus punya keahlian, mental kuat dan percaya diri dengan bisnis yang dijalankan.
"Pede aja bawa dagangan ke mana-mana 'saya yakin makanannya enak', itu adalah mental seorang pengusaha. Kalau nggak punya mental itu, maka besar kemungkinan usahanya tidak akan berjalan mulus," tutur Bareyn.
Menjadi wirausaha berarti tidak ada lagi yang menggaji setiap bulan. Jika modal minim dan bisnis tidak berjalan lancar, maka kamu akan merasakan ketiadaan dana.
Untuk itu, jika ingin balik ke kampung halaman dan menetap buat berbisnis, harus memiliki modal dan dana cadangan yang cukup sebagai antisipasi jika bisnis tidak berjalan mulus. Berapa besaran modalnya, tergantung bisnis apa yang kira-kira mau dijalankan.
"Selain modal, kita harus punya dana darurat sebagai dana cadangan kalau usaha tidak berjalan mulus. Jadi kita tetap bisa bayar listrik, internet, air, dan sebagainya. Dana darurat itu harus dimiliki minimum 6x pengeluaran bulanan," jelasnya.
2. Pikirkan Hunian & Pendidikan Anak
Bagi yang sudah berkeluarga, jika ingin menetap di kampung halaman harus pikirkan huniannya. Apakah mau tinggal bersama orang tua lagi, atau pisah di rumah sendiri harus dipertimbangkan.
"Bagi yang sudah berkeluarga yang dibawa bukan hanya diri sendiri, tapi rombongan ada suami/istri dan anak. Mungkin kita bisa nyaman tinggal di rumah orang tua, tapi bagaimana dengan pasangan kita itu juga harus dikomunikasikan dengan baik. Jangan sampai pindah ke kampung halaman, ada problematika tersendiri dengan rumah tangga," pesannya.
Yang tidak kalah penting, sekolah anak juga harus dipertimbangkan dengan baik. "Pindahnya seperti apa, prosedurnya seperti apa," tambahnya.
3. Harus Punya Asuransi Kesehatan
Saat memutuskan jadi wirausaha berarti tidak ada lagi yang menanggung asuransi kesehatan seperti saat menjadi karyawan. Untuk itu, ketika memilih menetap di kampung halaman harus punya asuransi kesehatan mandiri untuk diri sendiri dan keluarga.
"Jangan sampai usaha omzetnya Rp 100-300 juta, eh di bulan ketiga ada yang harus masuk rumah sakit, nggak ada asuransi kesehatan, harus keluar uang Rp 30-35 juta misalkan," ujarnya.
Jadi gimana detikers? Apakah kamu berminat untuk kembali ke kampung halaman dan membuka bisnis di sana?
Simak juga Video: Artis Jago Bisnis ala Christian Sugiono
