Ekspor CPO cs Dilarang, Harga Minyak Goreng Curah di Pasar Masih di Atas HET

Ekspor CPO cs Dilarang, Harga Minyak Goreng Curah di Pasar Masih di Atas HET

Ilyas Fadhillah - detikFinance
Minggu, 01 Mei 2022 11:31 WIB
Warga mengambil sisa minyak goreng dari jeriken yang akan diisi minyak goreng curah di salah satu agen minyak goreng curah, Pasar Baru, Karawang, Jawa Barat, Jumat (25/3/2022). Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membuat aplikasi pemesanan minyak goreng yang disiapkan oleh unit kerja Jabar Digital Service sebagai upaya memudahkan masyarakat memperoleh minyak goreng dengan penyediaan pemesanan tahap pertama sebanyak satu juta liter minyak goreng melalui aplikasi yang dikoordinir oleh Rukun Warga. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menghentikan sementara ekspor produk minyak sawit mulai Kamis (28/4). Melalui pidatonya, Jokowi menegaskan jika ekspor produk sawit dan turunannya akan dihentikan sampai ketersediaan minyak goreng kembali stabil dengan harga yang terjangkau.

Setelah resmi diberlakukan, lantas bagaimana efektivitas kebijakan ini dalam menekan harga minyak goreng curah di pasaran?

Dari pantauan detikcom, Sabtu (30/4/2022) di dua pasar di Jakarta Selatan, larangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) cs nampaknya kurang berpengaruh. Minyak goreng curah masih dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Pasar Mampang Prapatan, minyak goreng curah dihargai antara Rp 22.000 - Rp 24.000/kg. Harga ini lebih mahal dari ketentuan HET sebesar Rp 14.000/liter atau Rp 15.500/kg.

Menurut Iwan, salah satu pedagang sembako, mereka tidak pernah merasakan program subsidi minyak goreng curah. Pedagang membeli minyak goreng curah seharga Rp 18.000/kg dari agen, lalu menjualnya lagi ke konsumen seharga Rp 22.000/kg.

ADVERTISEMENT

Mulai tutupnya beberapa agen jelang Lebaran membuat pasokan minyak goreng curah di Pasar Mampang Prapatan semakin terbatas. "Kalo stok sih ada, cuman ini kan mau Lebaran jadi mungkin nggak ada pengiriman lagi," kata Iwan, pemilik toko sembako di Pasar Mampang Prapatan.

Di Pasar Santa, minyak goreng curah juga dijual di atas HET. Minyak goreng curah dibanderol antara Rp 16.000-Rp 18.000/kg.

"Masih sama, dua kali pengiriman saya terima di harga Rp 13.000," ungkap Anto, salah satu pemilik kios sembako di Pasar Santa.

"Saya jual 1kg Rp 18.000. Kalo 1 Liter Rp 16.000," kata Asih, pedagang lain di Pasar Santa. Menurut pedagang mereka tidak bisa mengikuti kebijakan HET karena banyak biaya lain yang harus dikeluarkan. Selain upah buruh, biaya kemasan menjadi pertimbangan pedagang untuk menjual minyak goreng curah di atas HET.

Menurut Anto larangan ekspor CPO cs tidak berdampak pada turunnya harga minyak goreng curah. Harga yang lebih murah dibanding dengan di Pasar Mampang Prapatan terjadi karena adanya kucuran subsidi minyak goreng curah dari pemerintah, bukan karena kebijakan larangan ekspor CPO cs.

Saat ditanya kemungkinan harga minyak goreng curah turun mengikuti aturan HET, pedagang tidak bisa memastikan. Anto menjelaskan jika dirinya akan menurunkan harga minyak goreng curah jika harga dari penyuplai turun.




(zlf/zlf)

Hide Ads