Operasional
Aidil mengaku melihat banyak pelaku bisnis diaspora Indonesia yang membeli barang atau impor dari Indonesia. Hal ini membuat mereka terkadang memerlukan rekening operasional dalam mata uang rupiah, misalnya untuk melakukan pembayaran ke partnernya di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi dalam hal BNI juga bisa membantu untuk membukakan rekening rupiah tanpa harus mereka kembali ke Indonesia karena cabang New York sudah bekerja sama dengan unit di BNI dalam negeri untuk pembukaan rekening rupiah," terangnya.
Adapun transaksi keuangan diaspora yang selama ini sudah ditangani BNI New York memiliki tren yang baik. Aidil menuturkan dalam beberapa tahun terakhir pemerintah Indonesia memberikan perhatian yang cukup tinggi terhadap pelaku UMKM, baik yang Indonesia maupun yang ada di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat.
"Jadi kita banyak memberikan pinjaman ataupun solusi keuangan kepada mereka terutama yang golongan UMKM. Kita melihat semakin banyak diaspora Indonesia di Amerika Serikat yang memang ingin berwiraswasta dan mengembangkan bisnisnya di sini," ungkapnya.
Bahkan, banyak di antara para diaspora yang mencoba untuk me-leverage produk-produk Indonesia untuk dijual ke pasar Amerika Serikat. Hal ini dikatakan Aidil menjadi tren lain yang sangat baik karena para diaspora ini juga dapat turut andil meningkatkan transaksi ekspor Indonesia.
Kisah Manis UMKM Binaan BNI di Amerika
BNI telah membawa banyak UMKM sukses menembus pasar Internasional, salah satunya Food Services Industry milik diaspora Indonesia yang ada di Amerika Serikat, Golden Nest Corporation. Golden Nest Corporation telah menjadi nasabah BNI New York selama lebih dari 10 tahun, dan menggunakan fasilitas keuangan BNI sebagai modal kerja.
Berkat dukungan BNI dari modal kerja, Golden Nest Corporation banyak melakukan perkembangan di bidang yang lain.
Perwakilan Golden Nest Corporation Jemmy Pranyoto mengungkapkan saat pertama kali menggunakan jasa keuangan BNI, perusahaan masih sepenuhnya menjadi importir dan distributor. Barulah dalam 10 tahun terakhir, berkat BNI, Golden Nest mulai bergerak di bidang food manufacturing atau pabrik makanan.
"Jadi ada suatu perubahan di sini. Saya melihat BNI cukup luwes. Walaupun secara di atas kertas hanya sebagai modal kerja, tetapi saya lihat ini secara keseluruhan ini full package untuk me-support kami yang ada di sini," tuturnya.
Ia mengatakan Golden Nest tidak memandang BNI New York sebagai sekadar bank Indonesia yang ada di AS. Menurutnya, BNI New York adalah bank Amerika yang dimiliki oleh Indonesia, sehingga peraturan-peraturannya selalu mengikuti regulasi badan yang ada di AS, seperti The Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC), dan segala macam audit lainnya.
Ke depannya, Jemmy berharap support BNI untuk pelaku usaha dan diaspora di AS dapat terus berjalan. Rencananya, Golden Nest akan ekspansi lebih luas ke lebih banyak negara bagian di Amerika Serikat.
(fhs/fdl)