Kacau! Pelabuhan 'Raksasa' China Macet, Siap-siap Barang Impor Delay

Kacau! Pelabuhan 'Raksasa' China Macet, Siap-siap Barang Impor Delay

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 07 Mei 2022 12:00 WIB
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2/2020). Selama Januari 2020, ekspor nonmigas ke China mengalami penurunan USD 211,9 juta atau turun 9,15 persen dibandingkan bulan sebelumnya (mtm). Sementara secara tahunan masih menunjukkan pertumbuhan 21,77 persen (yoy).
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Pelabuhan tersibuk dan terbesar di dunia, China mengalami masalah kemacetan perjalanan kapal-kapalnya. Hal ini terjadi, karena sebelumnya beberapa kota di Negeri Tirai Bambu itu lockdown, salah satunya Shanghai.

Sebenarnya, beberapa kota di China, termasuk Shanghai mulai melonggarkan lockdown dalam beberapa hari terakhir. Tetapi para ahli mengatakan kemacetan pengiriman kapal-kapal di pelabuhan negara masih akan terus berlangsung hingga musim panas nanti.

Mengutip dari CNN, Sabtu (7/5/2022) kemacetan di pelabuhan China diprediksi akan mengganggu rantai pasokan di dunia. Di mana belakangan inflasi di dunia telah meningkat dan pasokan telah terganggu akibat perang Rusia ke Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data dari Project44, menunjukkan waktu pengiriman antara China ke pelabuhan Amerika Serikat hingga Eropa telah meningkat empat kali lipat sejak akhir Maret 2022. Seperti pada April lalu, pengiriman dari China ke Seattle membutuhkan waktu 4 hari, padahal sebelumnya hanya butuh waktu satu hari.

Raksasa pengiriman, Maersk mengatakan dampak kemacetan di pelabuhan China sangat terasa di AS.

ADVERTISEMENT

"Dengan ditutupnya industri manufaktur [di Shanghai] dan pengemudi truk tidak dapat melakukan perjalanan dengan cepat, ekspor telah berkurang, dan penundaan pengiriman meningkat," kata Josh Brazil, direktur Supply Chain Data Insights di Project44.

Perusahaan rantai pasokan AS telah menyatakan keprihatinan tentang kemacetan pengiriman dari China ke Amerika Serikat. Kemacetan ini semakin parah sejak tahun lalu.

Chief Commercial Officer untuk JB Hunt Transport Services, Shelley Simpson mengatakan gangguan pasokan di AS akan semakin terganggu hingga musim panas ini karena kemacetan di pelabuhan China.

Simak juga 'Kejar Target 'Zero Covid', Beijing Perpanjang Penutupan Sekolah':

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

Hide Ads