Tanggapan Kementan
Menanggapi hasil pengujian laboratorium di pusat veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya. Kementerian Pertanian (Kementan) mengumumkan telah menyiapkan langkah darurat penanganan PMK ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nasrullah mengatakan pihaknya saat ini juga berkoordinasi kepada pemerintah daerah Jawa Timur untuk melakukan lockdown pada zona, di mana banyak ternak positif penyakit tersebut.
"Dua Laboratorium utama kita, Balai Besar Veteriner Wates dan Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya sebagai Lab rujukan PMK telah dari awal aktif melakukan tracing kasus ini. Saat ini kami koordinasi dengan pemda Jawa Timur untuk melakukan lockdown zona wabah," jelasnya, dalam keterangan tertulis.
Adapun langkah darurat yang disiapkan untuk penanganan sebagai berikut:
1. Penetapan wabah oleh Menteri Pertanian berdasarkan surat dari Gubernur dan rekomendasi dari otoritas veteriner nasional sesuai dgn PP no 47/2014.
2. Pendataan harian jumlah populasi ternak yang positif PMK.
3. Pemusnahan ternak yang positif PMK secara terbatas.
4. Penetapan lockdown zona wabah tingkat desa/kecamatan di setiap wilayah dengan radius 3-10 km dari wilayah terdampak wabah.
5. Melakukan pembatasan dan pengetatan pengawasan lalu lintas ternak, pasar hewan dan rumah potong hewan.
6. Melakukan edukasi kepada peternak terkait SOP pengendalian dan pencegahan PMK
7. Menyiapkan vaksin PMK.
8. pembentukan gugus tugas tingkat provinsi dan kabupaten.
9. Pengawasan ketat masuknya ternak hidup di wilayah-wilayah perbatasan dengan negara tetangga yang belum bebas PMK oleh Badan Karantina pertanian.
Simak Video "Video Polisi Dobrak Pintu Rumah Pelaku Pencurian Ternak di Pangkep"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)