Setelah Hari Raya Idul Fitri, harga komoditas di pasaran belum mengalami perubahan signifikan. Bahan pangan seperti telur, daging ayam, daging sapi, gula pasir dan minyak goreng curah masih masih terpantau tinggi
Di Pasar Tebet Barat telur ayam dijual seharga Rp 28.000 - Rp 30.000 per kilogram. Kepada detikcom, Senin (9/5/2022), Mastur salah satu
pemilik toko sembako di Pasar Tebet barat menjelaskan jika harga telur mulai naik sejak hari ke 20 Ramadan.
"Kalo naik mulai dari tanggal 20 Ramadan, sampai sekarang masih mahal. Kita aja beli Rp 400.000 per peti yang isi 15 kilogram" kata Mastur. Menurutnya tingginya harga telur disebabkan karena pasokan dan distribusi yang terhambat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita kan beli dari Jawa, mungkin pasokannya susah karena masih macet arus balik Lebaran," katanya.
Sementara di Pasar Tebet, harga telur juga dibanderol antara Rp 28.000 - Rp 30.000 per kilogram. Harga ini belum mengalami penurunan sejak Ramadan kemarin.
Komoditas lain yang masih tinggi adalah daging ayam. Harga daging ayam di Pasar Tebet Barat dihargai Rp 45.000 - Rp 50.000 per ekor. "Ini udah turun, kemarin sebelum Lebaran sempat jual Rp 55.000," kata Warsini, pedagang daging ayam di pasar Tebet Barat. Di pasar Mampang Prapatan daging ayam ras juga dijual seharga Rp 45.000 per ekor.
Komoditas lain yang terpantau masih tinggi adalah daging sapi. Harga daging sapi di Pasar Tebet Barat adalah Rp 150.000 - Rp 180.000 per kilogram.
"Kalau yang has (paha belakang) Rp 180.000. Kalo yang murni Rp 150.000," kata Johan, pedagang daging sapi. Menurutnya harga tersebut sudah mengalami penurunan sebesar Rp 10.000. Harga daging sapi di Pasar Tebet Barat sempat menyentuh Rp 190.000 per kilogram untuk
jenis has.
Gula pasir dihargai Rp 14.000 per kilogram di Pasar Mampang Prapatan, lebih murah Rp 3.000 dari Pasar Tebet Barat seharga Rp 17.000 per kilogram.
Sementara minyak goreng curah belum bergeser dari harga Rp 20.000 - Rp 22.000 per kilogram di Pasar Tebet Barat dan Pasar Mampang Prapatan. Pedagang mengaku kebijakan larangan ekspor CPO cs dari pemerintah belum terlalu efektif menurunkan harga minyak goreng curah.
(zlf/zlf)