Jangan Senang Dulu! Ekonomi RI Menang Lawan AS-China, Tapi Kalah dari Vietnam

Jangan Senang Dulu! Ekonomi RI Menang Lawan AS-China, Tapi Kalah dari Vietnam

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 10 Mei 2022 07:00 WIB
Suasana aktivitas bongkar muat di Jakarta International Container Terminal, Jakarta Utara, Rabu (5/9/2018). Aktivitas bongkar muat di pelabuhan tetap jalan di tengah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpuruk. Begini suasananya.
Foto: Pradita Utama

Sementara sektor yang menjadi pendorong ekonomi kuartal I-2022 yang dominan antara lain industri pengolahan yang yang tumbuh 19,19%. Sumbangsih terhadap pertumbuhan ekonomi mencapai 1,06%.

"Kalau dilihat sebagai pengungkit tumbuhnya di industri pengolahan tumbuh di subsektor tekstil dan pakaian jadi 12,45%. Industri makanan minuman 3,75%," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian diikuti industri kimia farmasi dan obat tradisional yang tumbuh 4,67%. Lalu industri alat angkutan tumbuh 14,20%.

Jika dilihat dari sisi pengeluaran kontribusi terbesar terhadap PDB adalah dari konsumsi rumah tangga dan investasi. Tercatat konsumsi rumah tangga tumbuh 4,34% dan PMTB tumbuh 4,09%. Keduanya berkontribusi 84,09%.

ADVERTISEMENT

"Konsumsi RT ini tinggi 4,34% dan ini kalau dilihat penyebabnya selain mobilitas penduduk yang semakin baik dan meningkatnya konsumsi masyarakat. Masyarakat sudah mulai konsumsi di sektor tersier seperti hotel, angkutan, restoran dan sebagainya," terangnya.

Sedangkan PMTB tumbuh 4,09% jika dilihat pendukungnya peningkatan penjualan semen dalam negeri. Volume penjualan kendaraan barang modal baik domestik maupun impor juga meningkat.

Kemudian untuk ekspor tumbuh 16,22%, konsumsi pemerintah tumbuh 7,74% dan impor tumbuh 15,03%.



Simak Video "Video Menkeu Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,7-5%"
[Gambas:Video 20detik]

(acd/zlf)

Hide Ads