Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaruh perhatian terhadap sektor pangan dan energi di tengah gejolak ekonomi global. Jokowi bahkan berencana menggelar rapat tiap pekan untuk membahas hal tersebut.
Jokowi menjelaskan, gejolak ekonomi global harus diwaspadai. Sebab, perang yang terjadi di Ukraina belum berakhir dan menunjukkan tanda-tanda berkepanjangan. Selain itu, kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS) yang lebih agresif dalam meredam inflasi dikhawatirkan menimbulkan resesi di banyak negara.
Maka itu, ia meminta jajarannya agar pengelolaan ekonomi makro dan mikro dilakukan secara detil. Ia juga menitikberatkan pada urusan pangan dan energi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama karena perang. Kedua karena kebijakan moneter Amerika yang lebih agresif dalam meredam inflasi dan ini akan memunculkan, menyebabkan resesi di banyak negara. Oleh sebab itu, pengelolaan ekonomi makronya harus betul-betul diikuti secara detil dan mikronya juga. Semua kementerian terkait dengan ini betul-betul juga mengikuti terus dan yang utamanya yang berkaitan dengan pangan dan energi," paparnya dalam Pengantar Sidang Kabinet Paripurna, Senin (9/5/2022).
Sama seperti halnya PPKM, Jokowi ingin urusan pangan dan energi dirapatkan tiap minggu. Menurut Jokowi, pangan dan energi sangat penting bagi stabilitas ekonomi.
"Saya sudah minta kemarin kepada Setkab agar setiap minggu seperti kita lakukan rapat terbatas mengenai PPKM, ini juga sama urusan pangan, urusan energi harus juga dilakukan mingguan. Karena betapa pentingnya pengelolaan dua hal ini bagi stabilisasi stabilitas ekonomi kita, utamanya stabilitas harga dan barang-barang pokok rakyat," terangnya.
(acd/dna)