Survei Harga Minyak Goreng di Masyarakat: 72% Bilang Masih Mahal!

Survei Harga Minyak Goreng di Masyarakat: 72% Bilang Masih Mahal!

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 17 Mei 2022 11:37 WIB
Berdasarkan pantauan detikcom, Selasa (3/5/2022), harga minyak goreng kemasan bermerek yang ada di beberapa minimarket di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, masih cukup mahal. Misalnya, harga minyak goreng ukuran 2 liter masih ada yang dihargai Rp 50 ribuan.
Minyak Goreng/Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, mayoritas masyarakat menilai harga minyak goreng saat ini masih kurang terjangkau alias mahal.

Adapun berdasarkan hasil survei tersebut, tercatat 53,8% responden menilai harga minyak goreng kurang terjangkau. Sementara 19% responden lainnya menjawab harga minyak goreng saat ini tidak terjangkau sama sekali.

Dengan demikian didapati bahwa setidaknya terdapat 72,8% warga masih merasa harga minyak goreng saat ini kurang terjangkau atau tidak terjangkau sama sekali. Mereka menilai harga minyak goreng masih mahal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun survei pada Mei ini juga kami menemukan 72,8% warga masih merasa harga minyak goreng saat ini kurang terjangkau atau tidak terjangkau sama sekali," tulis hasil survei tersebut sebagaimana dikutip detikcom, Selasa (17/5/2022).

Lebih lanjut, didapati sebanyak 75% responden mengaku menggunakan minyak goreng kemasan. Sedangkan 20,7% mengaku memakai minyak goreng curah.

ADVERTISEMENT

sebagian besar responden (sebanyak 47,1%) menyatakan membeli minyak goreng di warung sekitar tempat tinggal. Sedangkan responden lainnya mengaku membelinya dari minimarket, pasar tradisional, hingga mal atau supermarket.

"Mayoritas menggunakan minyak goreng kemasan. Paling banyak membeli minyak goreng di warung sekitar tempat tinggal," tulis hasil survei tersebut.

Selanjutnya survei juga menemukan hanya 5% warga yang membeli minyak goreng curah sesuai HET (patokan Rp 14.000 per liter) yang ditetapkan pemerintah. Selebihnya harga migor curah berada di kisaran 15.000 per liter ke atas.

Dengan demikian, berdasarkan hasil survei ini menunjukkan bahwa kebijakan larangan ekspor dianggap belum berhasil menurunkan harga minyak goreng ke tingkat HET.

"Ini menunjukkan bahwa kebijakan larangan ekspor dianggap belum berhasil menurunkan harga minyak goreng sehingga kepuasan terhadap presiden menurun," jelas hasil survei tersebut.

Sebagai informasi, survei dilakukan pada 5-10 Mei 2022 dengan pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1228 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan Β±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.

Simak juga Video: Indikator Politik soal Harga Minyak Goreng: Jauh dari Ekspektasi Publik!

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

Hide Ads