.webp)
Menjadi penjual minyak goreng curah seharga Rp 14.000 per liter bukan lagi isapan jempol. Program baru pemerintah, MigorRakyat menunjang untuk melakukan itu.
Dengan program ini, pemerintah menghadirkan skema di mana minyak goreng curah di tingkat ritel tradisional seperti warung bisa membeli minyak goreng curah seharga Rp 13.000 per liter untuk dijual kembali Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram (kg) ke masyarakat.
Program ini terbuka bagi siapa pun masyarakat yang memiliki usaha warung atau para pedagang pasar tradisional yang tertarik. Langkah untuk bisa mengikuti program ini terbilang mudah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal yang pertama harus dilakukan adalah mendaftar menjadi mitra penjual minyak goreng curah di aplikasi Warung Pangan (WP), sebuah aplikasi yang dikembangkan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).
Aplikasi bisa diunduh melalui Google Play Store (Android) atau App Store (IOS).Kemudian lakukan pendaftaran dengan mengklik "Daftar di sini". Lalu akan diarahkan untuk mengisi biodata di halaman "Daftar UMKM".
Biodata yang diminta tidak jauh berbeda dengan mengisi biodata di aplikasi pada umumnya, hanya saja karena ini diperuntukkan untuk warung, akan diminta data tentang warung, termasuk foto warung pendaftar. Setelah itu dilakukan, maka akan dilakukan verifikasi.
"Verifikasi hanya sebentar. Paling lama 15 menit," kata Manager Kemitraan Bisnis Ritel dan E-Commerce PPI Ikhsan Manaf, kepada detikcom, Sabtu (21/5/2022).
Setelah terverifikasi, pendaftar bisa melakukan pembelian minyak goreng curah ini dengan mengklik "Minyak Goreng Curah" di halaman depan.
Untuk pembayaran bisa dilakukan dengan transfer atau bayar ditempat (COD).
Pembeli juga diharuskan untuk menggunakan fitur WP Kasir yang ada di aplikasi tersebut, WP Kasir bisa dikatakan merupakan fitur untuk mencatat penjualan. Ketika pertama kali program ini diluncurkan pada Jumat (13/5/2022), pembeli bisa membeli sebanyak 200 liter minyak goreng curah, dengan minimal belanja 20 liter.
Namun, sekarang hanya dibatasi pembelian 20 liter. Begitu pun minimumnya juga 20 liter per warung.
Ikhsan menjelaskan seiring waktu jumlah maksimal pembelian akan kembali menjadi 200 liter.
(ara/ara)
