.webp)
Presiden Jokowi pekan lalu bertemu Elon Musk di markas SpaceX di Boca Chica, Amerika Serikat (AS). Memang, tak terlalu banyak informasi konkrit yang dishare dari pertemuan tersebut. Namun yang pasti, pertemuan ini disebut sebagai lanjutan dari pertemuan Musk sebelumnya dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut dalam pertemuannya dengan Elon bilang kalau dirinya menyampaikan potensi bahan baku baterai kendaraan listrik yang melimpah di Indonesia, yakni nikel.
Pertanyaannya, seberapa menarik Indonesia di mata seorang Elon Musk dengan potensi cadangan nikelnya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia sendiri adalah pemasok terbesar dunia untuk nikel. Indonesia punya cadangan nikel sekitar 52% dari cadangan dunia. Produksi nikel Indonesia dilaporkan sekitar 800 ribu ton atau sekitar 30 % dari total produksi nikel dunia.
Namun, apakah itu saja cukup? Ditenggarai, ada sejumlah poin yang bikin Elon Musk masih ragu menanamkan modalnya di Tanah Air. Apa itu? Lantas, bagaimana cara Indonesia tak cuma jadi pasar untuk industri mobil masa depan ini?
Dengarkan obrolannya bersama praktisi tambang dan nikel sekaligus Dewan Penasihat Asosiasi Profesi Metalurgi, Arif S Tiammar dalam episode terbaru podcast Tolak Miskin: Menaksir Peluang Deal Elon Musk Tanam Duit Tesla di RI.
Klik widget di bawah ini untuk mendengarkan atau temukan podcast Tolak Miskin di Spotify dan kanal siniar lainnya.
(eds/eds)
