Penggalangan dana untuk perang yang dilakukan Ukraina menemui kendala. Salah satunya karena nilai kripto yang terjun bebas.
Dikutip dari Reuters, Ukraina memang memiliki akun Twitter untuk penggalangan dana. Nah dana-dana yang terkumpul ini akan digunakan untuk pendanaan perang mereka melawan Rusia.
Dari akun @_AidForUkraine ini pemerintah Ukraina meminta bantuan kepada khalayak dalam bentuk mata uang kripto.
Selain itu Ukraina juga mencari bantuan di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov mengungkapkan di Davos mereka mengumpulkan para pemodal kripto.
Wakil Menteri Transformasi Digital Ukraina Alex Bornyakov mengungkapkan pemerintah telah mengumpulkan lebih dari US$ 60 juta cryptocurrency. Namun pada 19 Mei nilai yang terkumpul menyusut jadi US$ 51,5 juta.
Memang dalam beberapa pekan terakhir, nilai bitcoin terjun bebas lebih dari 20% pada bulan Mei. Lalu April juga sempat mengalami penurunan hingga 17%.
Dana-dana yang terkumpul untuk Ukraina ini tersimpan dalam bentuk kripto. Namun pemerintah sudah menarik US$ 45 juta untuk pembelian peralatan tentara.
Ukraina memang sudah membiayai perang dengan kripto untuk memasok peralatan ke para tentara. Pemerintah Ukraina menilai kripto masih sangat dibutuhkan untuk pengumpulan dana, meski nilainya fluktuatif dan volatilitas tinggi.
Bahkan salah satu perusahaan bir terbesar di Ukraina, Obolon berencana untuk menjual non fungible token (NFT) sebagai sarnaa bantuan mendistribusikan air gratis untuk bantuan kemanusiaan.
Obolon nantinya akan menjual 5.000 NFT seharga 0,1 ethereum atau sekitar US$ 200 yang bisa ditukar dengan botol bir edisi khusus setelah perang.
"Proyek ini terus membantu kami untuk berkembang di tengah sulitnya ekonomi di Ukraina," ujar Direktur Perdagangan Luar Negeri Obolon Olexander Chub.