Lebaran Sudah Lewat Sebulan, Kok Harga Pangan Malah Makin Naik?

Lebaran Sudah Lewat Sebulan, Kok Harga Pangan Malah Makin Naik?

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Minggu, 29 Mei 2022 14:00 WIB
Sejumlah komoditas pangan di Kota Bandung mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran 2021. Di Pasar Kosambi, harga daging sapi, ayam potong dan cabai tanjung mengalami kenaikan.
Foto: Wisma Putra
Jakarta -

Hampir sebulan Hari Raya Idul Fitri sudah berlalu. Namun harga pangan yang naik akibat terkena dampak hari raya, malah justru semakin bertambah tinggi. Fenomena itulah yang terpantau terjadi di Pasar Lokbin Muria Dalam, Menteng.

Salah seorang pedagang sayuran di pasar tersebut, Ari menjelaskan bahwa sejak lebaran kemarin harga pangan terus naik-turun, bahkan beberapa di antaranya bertambah mahal.

"Saya kira awalnya dulu itu karena sewaktu lebaran yang dagang belum pada pulang, ternyata justru makin ke sini malah makin banyak yang naik," ujar Ari kepada detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ari menambahkan bahwa sayuran seperti cabai-cabaian dan bawang merah masih berada di harga yang sangat tinggi. Cabai merah keriting berada pada harga Rp 60.000 dan bawang merah di harga Rp 50.000 per kg.

"Ini nih yang paling mahal. Cabai merah besar, sekarang di harga Rp 70.000. Biasanya hanya Rp 40.000," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Ari juga menambahkan, tidak hanya cabai dan bawang merah, sayur mayur seperti sawi, kangkung, kacang panjang, buncis dan pare juga mengalami kenaikan mencapai 30%.

"Semuanya ini lagi mahal. Sawi hijau ini yang biasanya Rp 10.000 sekarang saya jual Rp 20.000, dua kali lipatnya malah," tutur dia.

Supri, yang juga mengelola toko tersebut dengan Ari mengatakan bahwa fenomena ini memang bersumber dari harga pasar induk yang juga sedang naik.

"Mungkin bukan karena stoknya yang tidak ada. Ini lebih ke harga pasarannya aja yang naik. Karena pas belanja stoknya masih normal-normal saja. Bisa jadi juga mahal dari petaninya," ujar Supri.

Mengalami nasib yang sama, pedagang lainnya, Mba Sum juga ikut mengeluh dengan fenomena ini.

"Waktu itu saja saya sempat beli sampai Rp 65.000 cabai. Itu harga belinya loh, jualnya berapa. Sekarang sudah turun lagi kemudian naik lagi," ujar Sum.

Sum menambahkan bahwa dirinya juga mempertanyakan mengenai kenaikan harga ini kepada pasar induk dan para distributor tetapi belum mendapatkan jawaban.

"Itu saya sedang bertanya terus ini kok habis lebaran malah tambah naik ini. Tapi belum dapat jawaban," tutur dia.




(zlf/zlf)

Hide Ads