Pengusaha AS Masih Tutup Mulut Soal Penembakan di Texas, Ada Apa Nih?

Pengusaha AS Masih Tutup Mulut Soal Penembakan di Texas, Ada Apa Nih?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 30 Mei 2022 10:05 WIB
Aksi penembakan di SD Robb, Uvalde, Texas, menewaskan 21 orang, termasuk anak-anak. Bunga hingga boneka diletakkan di luar sekolah sebagai lambang duka cita.
Potret Bunga hingga Boneka Hiasi Lokasi Penembakan di SD Texas/Foto: AP Photo/Jae C. Hong
Jakarta -

Profesor Yale Jeff Sonnenfeld meminta para bos perusahaan besar Amerika Serikat (AS) bersuara terkait kasus penembakan di Texas. Para pimpinan perusahaan harus angkat bicara seperti CEO Goldman Sachs David Solomon.

"Dibutuhkan banyak suara dari pimpinan-pimpinan lain," kata dia dikutip dari CNN, Senin (30/5/2022).

Dia menyebut saat ini banyak pimpinan yang menghindari mengeluarkan pernyataan terkait kasus tersebut. Sebelumnya Sonnenfeld menyebut jika sudah ada tokoh agama, pimpinan serikat pekerja, dana pensiun, investor, asosiasi profseional, dan kampus yang menyampaikan pendapatnya terkait kasus penembakan di Texas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga saat ini Kamar Dagang AS dan Business Roundtable dua kelompok bisnis terkemuka di AS belum memberikan pernyataan apapun terkait penembakan di Texas.

Saat ini banyak perusahaan AS yang menghadapi tekanan baik dari karyawan maupun pemegang saham. Perusahaan diminta untuk mengambil sikap terkait hak-hak di tempat kerja baik dari kesejahteraan gender, hak suara, sampai demokrasi.

ADVERTISEMENT

Pada 2019 Business Roundtable menyampaikan jika perusahaan tak lagi berhubungan eksklusif terhadap pemegang saham.

Sonnenfeld menyebut tak jelas alasan perusahaan ini tidak menyampaikan pernyataan terkait penembakan di Texas. Dia menduga adanya ketakutan atau alasan lain, namun dia menilai diamnya perusahaan itu justru mengkhawatirkan.

(kil/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads