Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berkolaborasi dengan PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) untuk menyalurkan dana pengganti serta bantuan pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah.
LinkAja telah membantu menyalurkan dana lebih dari Rp 1,5 miliar kepada lebih dari 18 ribu peserta pelatihan kerja. Dana itu untuk uang penggantian survey kebekerjaan serta bantuan penggantian paket data/internet pada Program Tenaga Kerja Mandiri Pemula.
"Kolaborasi berskala nasional bersama Kemnaker ini menjadi salah satu program digitalisasi untuk bantuan pemerintah kepada masyarakat Indonesia, yang tentunya berpengaruh positif dalam hal efisiensi dalam melakukan transaksi keuangan di dalam ekosistem pemerintahan," tutur Plt Direktur Utama LinkAja, Wibawa Prasetyawan, dalam keterangannya, Selasa (31/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pencairan dana penggantian ini berbentuk saldo dan voucher elektronik LinkAja. Kerja sama yang dijalankan LinkAja sejak Juni 2021 bersama Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan.
Adapun pelatihan yang dilaksanakan oleh 21 Balai Latihan Kerja (BLK), Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) dan Balai Besar Peningkatan Produktivitas (BBPP) di seluruh Indonesia.
Lembaga-lembaga ini semua merupakan unit pelaksana teknis bidang pelatihan kerja di bawah Kemnaker yang menyelenggarakan tugas, melaksanakan pengembangan pelatihan, dan pemberdayaan bagi tenaga kerja, dan/atau tenaga pelatihan.
Dalam rentang periode Juni-Desember 2021, dana penggantian pengisian survey kebekerjaan sebesar Rp 50.000/survey pelatihan dalam bentuk saldo uang elektronik.
Kemudian bantuan penggantian paket data/internet Program Tenaga Kerja Mandiri Pemula 2021 senilai Rp 100.000/peserta berupa voucher elektronik telah disalurkan melalui akun LinkAja masing-masing peserta dengan total lebih dari 18.000 peserta.
Program kerja sama ini telah berlangsung di BLK/BBPLK/BBPP yang tersebar di seluruh Indonesia, di antaranya adalah kota/kabupaten Serang, Semarang, Aceh, Padang, Surakarta, Samarinda, Ternate, Lembang, Belitung, Bandung, Lombok Timur, Kendari, Bantaeng, Medan, Bekasi, Pangkep, Sidoarjo, Banyuwangi, Makassar, Ambon.
Di samping menjalankan program dan fasilitas yang bertujuan untuk menghasilkan pertumbuhan positif bagi perusahaan, LinkAja tetap berkomitmen untuk berperan aktif dalam menjadi platform yang memberi manfaat nyata bagi perekonomian Republik Indonesia.
"Kerja sama strategis ini merupakan hal baik bagi masyarakat Indonesia. Melalui LinkAja, masyarakat dapat langsung merasakan kemudahan penggunaan uang yang didapat dari hasil pelatihannya ke beberapa kebutuhan esensial," lanjut Wibawa.
Hal ini menjadi terobosan baru agar mempermudah masyarakat untuk melakukan pembayaran kewajibannya sehari- hari.
"Kami harapkan agar ke depannya kerja sama semacam ini dapat berjalan terus sehingga inklusi keuangan digital semakin merata di seluruh Indonesia.
Dengan fasilitas transaksi keuangannya yang begitu lengkap, LinkAja sangat optimis dengan pertumbuhan transaksi yang akan terus bertambah pada platformnya, dan proses digitalisasi keuangan ini akan mendorong inklusi keuangan serta pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
(zlf/zlf)