Pemerintah Teken 4 KPS Senilai US$ 203 juta Juli
Selasa, 06 Jun 2006 21:06 WIB
Jakarta - Pemerintah akan menandatangani empat Kontrak Production Sharing (KPS) bidang migas dengan nilai investasi sebesar US$ 203 juta untuk tiga tahun pertama pada bulan Juli 2006.Empat KPS itu adalah Petronas Carigali Overseas Sdn Bhd (Blok Lampung II), Husky Energy Int. Company (Blok East Bawean II), ExxonMobil (Blok Sarumana), dan Marathon Int. Petroleum Indonesia Ltd-Talisman (Asia) Ltd (Blok Pasangkayu).Pada bulan yang sama pemerintah juga meresmikan beberapa proyek kelistrikan dan migas yang siap beroperasi, yakni PLTA Renun, PLTA Musi, PLTA Bili-Bili, PLTA Tanjung Jati B2, PLTU Cilacap, PLTGU Cilegon.Sedangkan proyek sektor migas adalah Kilang Petrokimia TPPI Tuban, Terminal Transit Utama Balongan PT Pertamina, Depo BBM Cikampek untuk back up Depo Plumpang PT Pertamina, lapangan gas/LPG Ujung Pangkah dengan KPS Amerada Hess, dan pembangunan kilang LNG Tangguh yang sudah selesai sekitar 30 persen19 Pembangkit Listrik Batu Bara Dibangun Mulai JuliPemerintah pada bulan yang sama dijadwalkan akan menandatangani 19 Power Purchase Agreement (PPA). Ke-19 pembangkit ini akan dibangun di daerah-daerah yang merupakan penyangga kegiatan perekonomian di Pulau Jawa. Saat ini daerah tersebut mengalami krisis listrik akibat lonjakan permintaan yang luar biasa."Pembangunan pembangkit listrik ini dilakukan untuk mengganti pembangkit listrik bertenaga BBM dengan batu bara. Oleh karena itu, pada 2009-2010 diperlukan pasokan batu bara mencapai 80 juta ton per tahun," tutur Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro usai rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta (6/6).Ini merupakan bagian crash program proyek pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Papua.Untuk Pulau Sulawesi pembangkit yang dibangun yakni PLTU Jeneponto (2x100MW) di Sulsel beroperasi pada 2009 dengan pengembang PT Bosowa Energi. PLTU Gorontalo (2x7 MW) di Gorontalo (2008/2009) Kosorsium Smart Mitra-Walinusa. PLTU Palu (2x10 MW) di Palu (2008/2009) Konsorsium Indonesian Poser-Powerindo.Di Kalimantan, PLTU Embalut (2x25 MW) di Kaltim (2007) pengembang PT Cahaya Fajar Kaltim. PLTU Mulut Tambang (2x25 MW) di Kaltim (2008/2009) Konsorsium Ridlatama-Indonesia Power. PLTU Pontianak (2x25 MW) di Pontianak (2008/2009) Konsorsium Medco-Maser. PLTU Labuan (2x7 MW) di Labuan (2008/2009) Konsorsium Cogindo. PLTU Nunukan (2x7 MW) di Nunukan (2008/2009) Konsorsium Indonesia Power-Powerindo. PLTU Ketapang (2x7MW) di Ketapang (2008/2009) Konsorsium Mahakaya.Untuk Pulau Sumatera, PLTG Sengeli (1x27,5 MW) di Jambi (2007/2008) pengembang PT Arthindo Utama. PLTU Mulut Tambang (2x100 MW) di Sumsel (2008/2009) Konsorsium Bukit Asam-PJB Inovative. PLTU Tanjung Balai (2x7 MW) di Tanjung Balai (2008/2009) Konsorsium Listrik Nusantara Sukses Makmur-Shandong. PLTU Tanjung Pinang (2x10 MW) di Tanjung Pinang (2008/2009) Konsorsium Medco-Menamas-Barata. PLTU Bangka (2x10 MW) di Bangka (2008/2009) Konsorsium Total Orbit-Sutraco-YPK. PLTU Belitung (2x7 MW) di Belitung (2008/2009) Konsorsium Total Orbit Prestasi.Di Pulau Jawa yakni PLTU Cirebon (1x600 MW) di Cirebon (2010) pengembang konsorsium Marubeni, Komipo, Samlan dan Tripatra.Di Nusa Tenggara, PLTU Lombok (2x25 MW) di Lombok (2008/2009) Konsorsium Maser-Meta Epsi. PLTU Bima (2x7 MW) di Bima, NTB (2008/2009) Konsorsium Arthiduta-Trakindo-Sutraco-YPK.Di Papua, pembangkit listrik yang dibangun yakni PLTU Jayapura (2x10MW) di Jayapura (2008/2009) Konsorsium Manamas-Permata-PLN Tarakan.
(ddn/)











































