Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan, mengumumkan kenaikan harga tiket naik ke Candi Borobudur untuk wisatawan lokal dan mancanegara. Kenaikan harga tiket naik ke Candi Borobudur sebesar Rp 750 ribu.
Pegiat sejarah dan cagar budaya Surabaya menyetujui rencana Menko Luhut menaikkan harga tiket naik ke Candi Borobudur.
"Fair (Harga tiket Rp 750.000 dan Rp 1.4 juta), karena demi penyelamatan cagar budaya," kata Pegiat Sejarah dan Cagar Budaya Kota Surabaya Kuncarsono Prasetya kepada detikcom, Minggu (5/6/2022) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang akrab disapa Kuncar itu menuturkan pemerintah tentu tak serta merta menaikkan biaya dan membatasi kuota pengunjung. Menurutnya, pasti ada beragam pertimbangan dan faktor lain yang menjadi landasan.
Ia juga mengakui bahwa selama menjadi destinasi wisata, struktur dan bentuk bangunan yang dinilai kian lama justru tak terawat. Ini karena karena ulah jahil tangan pengunjung yang tak bertanggungjawab.
"Faktanya menurut kajian, terjadi kerusakan terus menerus karena volume manusia 8.000 per hari, padahal daya bebannya hanya 127 orang per hari. Kan banyak kajian struktur juga sebenarnya, misalnya tangganya kemudian menjadi jeglong (Rusak/akan berlubang) mulai 1 sampai 4 ml," tutur inisiator komunitas sejarah Begandring Soerabaia itu.
Kuncar menyebut sejak beberapa waktu lalu, pemerintah melalui pihak petugas Candi Borobudur telah melarang pengunjung naik hingga ke stupa. Bukan tanpa sebab. Hal itu bertujuan untuk menjaga keaslian dan keasrian bangunan.
"Makannya, kapan waktu itu kan gak boleh naik ke stupa, karena di sana ada penurunan permukaan lantai sampai 30 persen. Karena beban strukturnya kan sudah berat," ujar Kuncar.
"Bayangkan, kalau per orang bobotnya 75 kilogram, kalau 8.000 orang itu sudah berapa ton?" imbuhnya.