CEO Tesla Elon Musk mengumumkan akan memangkas karyawannya sebanyak 10%. Alasan dari keputusan itu bahwa Musk memiliki perasaan buruk pada ekonomi perusahaannya.
Alasan itu disampaikan Musk melalui email kepada para eksekutif perusahaan, Kamis (2/6) lalu. Pengumuman pemangkasan karyawan itu datang 2 hari setelah Musk mewajibkan untuk bekerja di kantor.
Saat dimintai keterangan lebih lanjut, pihak Tesla belum memberikan keterangan apapun, dikutip dari CNN, Senin (6/6/2022). Tesla (TSLA) sendiri memiliki 100.000 karyawan di perusahaan dan anak perusahaannya. Itu menurut pengajuan SEC tahunannya pada 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal perasaan buruk pada ekonomi perusahaannya, Musk sendiri pernah menyampaikan soal risiko yang akan dihadapi produsen mobil. Meski demikian, pada kenyataannya permintaan akan mobil listrik terus meningkat.
Namun, memang selama krisis pandemi COVID-19, Tesla berjuang mati-matian untuk mempertahankan pabriknya terutama yang ada di Shanghai di mana kota itu baru saja lockdown dalam waktu yang lama.
Sebagai informasi, sebelum digemparkan bahawa Musk akan memecat 10% karyawannya, salah satu orang terkaya di dunia itu memerintahkan karyawannya wajib bekerja di kantor. Ia pun mengancam jika tidak, akan dianggap mengundurkan diri atau resign.
Kabar ini diketahui dari postingan salah satu orang yang mengunggah pengumuman dari Musk melalui email kepada karyawannya. Pengumuman itu menyampaikan, karyawan Tesla wajib bekerja di kantor selama 40 jam per minggu.
"Semua orang di Tesla diharuskan menghabiskan minimal 40 jam di kantor per minggu. Jika Anda tidak muncul, kami akan menganggap Anda telah mengundurkan diri," tulis kutipan yang tersebar di media sosial.
(zlf/zlf)