Naik Candi Borobudur Bakal Rp 750.000, Triawan Singgung 'Pengunjung Bandel'

Naik Candi Borobudur Bakal Rp 750.000, Triawan Singgung 'Pengunjung Bandel'

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 06 Jun 2022 15:21 WIB
Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dan Komut Garuda Indonesia Triawan Munaf jadi pembicara dalam talkshow di Kementrian BUMN. Mereka melakukan salam komando.
Naik Candi Borobudur Bakal Rp 750.000, Triawan Singgung 'Pengunjung Bandel'/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengunggah sejumlah konten terkait Candi Borobudur di Instagramnya. Unggahan ini muncul di tengah rencana pemerintah menetapkan tarif khusus Rp 750.000 untuk pengunjung yang naik ke Candi Borobudur dan kuota 1.200 pengunjung per hari.

Triawan kini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Aviasi Pariwisata (Persero) atau InJourney. InJourney merupakan induk holding BUMN Pariwisata dan Aviasi.

Seperti dilihat detikcom, Senin (6/6/2022), Triawan mengunggah foto yang menunjukkan banyak pengunjung yang duduk-duduk di stupa Candi Borobudur. Padahal, di bagian stupa tersebut sudah tertera ada larangan duduk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya, bukan satu-dua orang yang duduk di stupa Candi Borobudur. Di foto lain tampak banyak orang duduk di beberapa stupa.

"Jangan-jangan prevalensi BUTA HURUF di negeri ini masih tinggi. (Atau Buta Hati)," tulis Triawan. detikcom sudah meminta izin untuk mengutip unggahan tersebut.

ADVERTISEMENT

Foto tersebut merupakan postingan ulang (repost) dari akun @sarifebriane. Triawan juga me-repost caption akun tersebut yang menyebut, orang awam kerap hanya sadar atau tahu soal daya rusak industri ekstraksi, tapi silap jika industri pariwisata juga punya potensi daya rusak yang tinggi.

Dijelaskan pula, fenomena overtourism sudah menjadi keprihatinan global. Banyak negara sudah membuat kebijakan baru untuk mengatasi overtourism.

Bhutan sejak puluhan tahun lalu sudah menerapkan kebijakan yang berkelanjutan dengan pembatasan ketat dan tarif yang mahal. Mengingat, tempat-tempat suci bertebaran di seantero negeri.

"Karena itu, saya sangat bisa paham ada policy khusus di Borobudur, termasuk menaikkan tarif masuk yang tinggi bagi turis (semoga bebas tarif untuk umat Buddha)," tulisnya.

(acd/ara)

Hide Ads