Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan I mengundang 150 wajib pajak (WP) ke Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (6/6). Mereka dikumpulkan untuk mengikuti Tax Gathering 2022 dan sosialisasi Program Pengungkapan Sukarela (PPS) atau Tax Amnesty jilid II.
Kepala Kanwil DJP Jakarta Selatan I, Dionysius Lucas Hendrawan mengatakan 508 WP yang terdaftar di Kanwil DJP Jakarta Selatan I mengikuti PPS. Surat keterangan yang sudah terbit mencapai 582 dan Rp 184,75 miliar terkumpul dari PPS.
"Yang terdiri dari jumlah PPh (pajak penghasilan) sebanyak Rp 184,75 miliar dan nilai harta bersih sebesar Rp 1.872,32 miliar, deklarasi dalam negeri dan repatriasi sebanyak Rp 1.764,45 miliar, investasi Rp 19,725 miliar dan deklarasi luar negeri sebesar Rp 88,11 miliar," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga 3 Juni, Kanwil DJP Jakarta Selatan I mengantongi penerimaan Rp 40,38 triliun, sedangkan targetnya Rp 57,51 triliun atau mencapai 63,34%. Hal ini diikuti oleh pertumbuhan 19,57% atau Rp 4,10 triliun. Selain itu kepatuhan penyampaian SPT Tahunan 2022 mencapai 90,75% atau sebanyak 117.176 SPT yang telah disampaikan WP.
Lucas mengungkapkan pada program tax amnesty jilid II ini, turut diminati oleh para crazy rich yang memiliki harta di atas Rp 500 miliar.
"Sebanyak 13 WP, tidak kami sebut namanya adalah WP yang kami dapat informasi Rp 100 miliar sampai Rp 500 miliar ada, di atas Rp 500 miliar juga ada," jelas Lucas.
Pada pertemuan ini tampak hadir Otto Toto Sugiri, orang terkaya ke-19 di Indonesia versi Forbes. Toto merupakan CEO Data Center Indonesia (DCI).
DCI merupakan perusahaan pusat data terbesar di Indonesia yang menyediakan penyimpanan data server dan layanan ruang pusat data. Mengutip Forbes, kekayaan pria kelahiran Bandung 1953 ini tembus US$ 2 miliar atau Rp 28 triliun.
Selain Toto juga tampak pengusaha lainnya Gilang Widya Pramana atau dikenal dengan Juragan 99. Ia merupakan bos MS Glow dan Presiden Arema FC.
(ara/ara)