Ini Daftar 10 Negara Termiskin di Dunia 2022

Ini Daftar 10 Negara Termiskin di Dunia 2022

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Minggu, 12 Jun 2022 16:00 WIB
Orang di Afrika Makan Sate Tikus Untuk Atasi Kelaparan
Foto: AP
Jakarta -

Banyak faktor yang membuat suatu negara itu dianggap sebagai negara kaya, antara lain sumber daya alam, sistem pendidikan, stabilitas politik, dan lain-lain. Namun, ada juga negara-negara paling tidak berkembang, sehingga disebut sebagai negara miskin. Negara-negara termiskin di dunia diklasifikasikan sebagai negara dengan penghasilan ekonomi yang rendah, dalam tingkat sistem peringkat World Bank.

Pemeringkatan ini didasarkan pada Gross National Income (GNI) atau pendapatan nasional bruto per kapita masing-masing negara. Hal itu merupakan ukuran pendapatan total negara dibagi dengan populasinya. GNI sangat mirip dengan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita, keduanya diukur dengan metrik nilai dolar dari semua barang dan jasa yang diproduksi di negara tertentu.

Selain itu, GNI juga mencakup pendapatan yang diperoleh melalui sumber internasional (seperti investasi asing atau kepemilikan real estate). Oleh karena itu, GNI dianggap sebagai ukuran kesehatan ekonomi dari suatu negara. Negara-negara miskin banyak ditemukan di wilayah Afrika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari laman World Population Review, Minggu (12/6/2022), berikut adalah daftar negara termiskin di dunia 2022.

Burundi

ADVERTISEMENT

Burundi menempati posisi pertama dalam daftar negara termiskin di dunia. Negara itu berada di wilayah Afrika Timur. Tingkat GNP negara ini berkisar US$ 270 per kapita. Populasi Burundi tumbuh pada tingkat cepat 3,12%, di mana perubahan populasi tahunan dari 2019 ke 2020 mencapai lebih dari 360.000 orang. Burundi adalah salah satu negara dengan PDB per kapita terendah. Akibatnya, negara itu telah mengalami banyak masalah, termasuk pendidikan yang terbatas, korupsi yang meluas, hingga peperangan.

Somalia

Tingkat GNI negara ini berkisar US$310 per kapita. Tingkat pertumbuhan penduduk Somalia adalah 2,92%, meningkat setiap tahun sejak 2015. Pertumbuhan penduduk yang cepat, telah memberikan tekanan pada tingkat kesehatan yang buruk dan ketidakstabilan di negara ini. Somalia telah mengalami banyak masalah dalam beberapa dekade terakhir, termasuk pemerintahan yang buruk, konflik internal yang berkepanjangan, keterbelakangan, penurunan ekonomi, kemiskinan, ketidaksetaraan sosial dan gender, dan banyak lagi.

Mozambik

Republik Mozambik, adalah sebuah negara di Afrika Tenggara. Akses ke perawatan kesehatan dan pendidikan hingga pengangguran telah menjadi masalah yang tengah dihadapi negara ini. Tingkat GNI negara ini adalah $460 per kapita.

Lebih dari separuh penduduk negara itu hidup dalam kemiskinan, yang bergantung pada subsidi pertanian. Kepemilikan tanah pribadi di negara ini sangat dilarang, korupsi politik serta pemerasan oleh polisi adalah hal biasa di Mozambik. Politik dan bisnis berjalan beriringan dengan cara yang tidak sehat, sehingga membuat rakyat berada dalam keadaan yang sangat tidak menguntungkan.

Madagaskar

Madagaskar terletak di lepas pantai timur Afrika dekat dengan Mozambik. GNI negara ini adalah US$ 480 per kapita. Pertumbuhan ekonomi Madagaskar berakar pada industri pertanian, pariwisata, tekstil dan pertambangan dan dianggap sebagai ekonomi pasar. Namun, adanya pandemi COVID-19 membuat banyak industri di sana jatuh. Sehingga hal tersebut menghambat pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

5. Sierra Leone

Sierra Leone adalah negara Afrika Barat di sepanjang Samudra Atlantik, berbatasan dengan Liberia dan Guinea, dengan GNP sebesar US$ 490 per kapita. Perekonomian di Sierra Leone sangat bergantung pada pertambangan mineral, dan hal itu membuat perekonomian tidak dapat berkembang. Akibatnya, negara ini sangat bergantung pada bantuan asing.

6. Afghanistan

Afghanistan memiliki GNI sebesar US$ 500 per kapita. 99% dari populasi Afghanistan adalah muslim. Menurut laporan Bank Dunia, lebih sepertiga rakyat Afghanistan tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari mereka.

7. Republik Afrika Tengah

Sebagai salah satu negara paling tidak berkembang di dunia, ekonomi Republik Afrika Tengah memang lemah. GNI negara ini tercatat sebesar US$ 510 per kapita. Sebagian besar warganya terlibat dalam bidang pertanian. Tanaman yang biasa ditanam antara lain kacang tanah, millet, jagung, singkong, wijen, dan sorgum. Sebagian besar yang diekspor ke tempat lain adalah kapas, kopi, dan tembakau. Industri kayu dan berlian menyumbang sebagian besar keuntungan negara, tetapi pendapatan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kelayakan hidup mayoritas warganya.

8. Liberia

Seperti banyak negara miskin, tingkat kelahiran di Liberia hampir dua kali lipat rata-rata di seluruh dunia, yang mengarah ke tingkat pertumbuhan tahunan yang ekstrem. GNI Liberia adalah US$ 530 per kapita. Negara berpenduduk sekitar 5 juta ini juga sangat menderita akibat penurunan harga komoditas dan wabah Ebola besar yang melanda Afrika Barat pada tahun 2014 lalu.

9. Niger

Salah satu pendorong utama perekonomian negara ini, yakni ekstraksi sumber daya alam yang berharga seperti emas dan uranium, juga menderita akibat volatilitas dan harga komoditas yang rendah. GNI negara ini tercatat sebesar US$ 540 per kapita. Kerawanan pangan tinggi, dan juga tingkat penyakit dan kematian, dan bentrokan militer yang berulang dengan kelompok jihadis dan afiliasi Negara Islam (ISIS) Boko Haram telah membuat banyak ribuan orang mengungsi.

10. Republik Demokratik Kongo (DRC)

Kongo telah menderita akibat kepemimpinan diktator yang rakus, ketidakstabilan politik, dan kekerasan yang terus-menerus selama beberapa dekade. GNI negara ini sebesar US$ 550 per kapita. Perekonomian DRC sangat bergantung pada sektor perminyakan. Naiknya harga minyak selama tahun 1980-an, membawa masuknya pendapatan dan memungkinkan negara untuk berinvestasi dalam dirinya sendiri. Harga minyak telah turun secara substansial sejak itu, dan ekonomi tidak berkembang seperti dulu. Republik Kongo memfokuskan upaya untuk menjauh dari minyak bumi dan dalam beberapa tahun terakhir mereka mulai mengubah gas alam menjadi listrik.



Simak Video "Video Microsoft PHK Besar-besaran di Saat Perusahaan Genjot Investasi AI"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads