Batal Lagi
Oke mengatakan alasan pembatalan itu karena ada beberapa pertimbangan, pertama melihat kondisi pandemi saat ini yang penuh ketidakpastian. Kedua karena masih tingginya harga CPO atau minyak sawit mentah. Kemudian, minyak goreng curah juga dinilai masih digunakan oleh UMKM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai gantinya, strategi pemerintah untuk mengurangi minyak goreng curah dengan edukasi kepada masyarakat. Harapannya cara itu bisa membuat masyarakat tidak memilih minyak goreng curah lagi.
Tetapi nyatanya, pemerintah juga masih mengutamakan penjualan minyak goreng curah saat harga komoditas pangan itu naik gila-gilaan, terutama yang kemasan premium.
Hingga saat ini minyak goreng curah masih terus dipenuhi oleh pemerintah untuk kebutuhan masyarakat yang membutuhkan. Sebab minyak goreng kemasan premium masih tinggi di pasaran
Rencana Muncul Lagi dari Luhut
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pemerintah secara bertahap akan menghapus minyak goreng curah. Nantinya, minyak goreng minimal akan dikemas dengan kemasan sederhana.
Luhut menilai minyak goreng curah kurang higienis, oleh karena itu akan dikurangi di Indonesia. Menurutnya, pengusaha pun mau melakukan penghapusan minyak goreng curah.
(eds/eds)