Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali dibuat jengkel terkait banyaknya anggaran modal pengadaan barang dan jasa yang dibelikan barang impor. Padahal dengan membeli produk lokal, nilai tambah dan lapangan kerja dapat tercipta.
Kekesalan itu diungkapkan Jokowi saat memberikan pengarahan dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2022, Selasa (14/6/2022).
"Maaf kita ini pintar-pintar, tapi kalau caranya seperti itu (beli produk impor) bodoh sekali kita. Saya harus ngomong apa adanya, ini APBN loh, ini uang APBD loh, belinya produk impor. Nilai tambahnya yang dapat negara lain, lapangan kerja yang dapat orang lain, apa nggak bodoh kita ini," kata Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi mengungkapkan banyak kementerian dan pemerintah daerah (pemda) yang maunya cuma beli produk impor dengan berbagai macam alasan. Dia pun tak habis pikir masih ada 842 produk impor di e-Katalog yang sebetulnya dapat dipenuhi dari produk dalam negeri.
"Banyak kementerian, banyak lembaga, banyak daerah, tidak mau beli produk dalam negeri. Alasannya macam-macam, speknya nggak pas lah, kualitasnya nggak baik lah, alasan banyak sekali," bebernya.
Jokowi menyampaikan bahwa belanja pemerintah pusat dan daerah harus menciptakan nilai tambah, membangkitkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri, dan efisien. Jokowi meminta Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan BPKP mengawal kepatuhan Kementerian, Pemda, BUMN, dan BUMD agar memenuhi target belanja produk dalam negeri.
"Jangan sampai kita ini memiliki APBN Rp 2.714 triliun, memiliki APBD Rp 1.197 triliun, belinya produk impor, bukan produk dalam negeri. Ini uang rakyat, uang yang dikumpulkan dari pajak, dikumpulkan dengan cara yang tidak mudah, kemudian belanjanya produk impor. Bodoh sekali kita," ujarnya.
Produk apa saja yang diimpor? Cek halaman berikutnya.
Simak Video: Sindir Uang Negara Dipakai Beli Barang Impor, Jokowi: Bodoh Sekali Kita!