Kementerian Pertanian memastikan stok hewan kurban tahun ini melimpah melebihi kebutuhan. Saat ini kasus penyakit mulut dan kuku masih mewabah di 18 wilayah Indonesia.
Sebelumnya, Kementan telah memastikan bahwa hewan ternak yang akan disediakan berasal dari wilayah bebas penyakit mulut dan kuku. atau zona hijau.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengungkap untuk stok hewan kurban tahun ini sebanyak 2.205.660 ekor. Data itu berdasarkan neraca ketersediaan hewan kurban per 10 Juni 2022, mencakup sapi, kerbau, kambing, dan domba
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Stok sapi saat ini 882.266 ekor, stok kerbau kurban 27.179 ekor, kambing untuk kurban 952.390 ekor, sementara stok untuk domba 408.025 ekor. Sehingga stok khusus hewan qurban tahun ini adalah 2.205.660 ekor," ujarnya dalam konferensi pers di YouTube Kementan, Selasa (14/6/2022).
Total stok itu melebihi kebutuhan hewan kurban sampai hari ini, di mana sebesar 1.814.402 ekor. "Pemerintah sangat optimis memiliki surplus hewan kurban sejumlah 391.258 ekor," jelasnya.
Dalam menghindari penyebaran penyakit mulut dan kuku, pemerintah pun telah melakukan perubahan cara distribusi ternak, dari NTT dan NTB. Biasanya menggunakan truk melalui Jawa Timur kini dirubah menggunakan tol laut.
"Kami informasikan hingga saat ini telah dikirim lebih dari 9.000 ekor NTT dan NTB ke wilayah Jabotabek melalui Pelabuhan Tanjung Priok," tutupnya.
(ang/ang)