Kasus COVID di RI Ngegas Lagi, Dampak ke Ekonomi Gimana?

Kasus COVID di RI Ngegas Lagi, Dampak ke Ekonomi Gimana?

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 20 Jun 2022 15:05 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjawab soal usulan lockdown akhir pekan. Anies menekankan wilayah DKI Jakarta tidak akan menerapkan kebijakan tersebut
Foto: Pradita Utama

Berbeda dengan Faisal dan Anthony, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan masalah soal kenaikan covid ini tidak bisa dianggap remeh karena bisa mengganggu psikologis konsumen.

"2020 dan 2021 kenaikan harga barang relatif tidak menjadi kekhawatiran, pun juga inflasi relatif rendah bahkan terjadi deflasi. Maka Covid-19 sekarang ini akan sangat mengganggu konsentrasi pemulihan ekonomi di dalam negeri karena berbeda pada waktu yang lalu," ujar Bhima.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Bhima mengatakan Indonesia telah memiliki pengalaman dalam menghadapi Covid-19 sebelumnya, sehingga telah timbul kewaspadaan dalam diri masyarakat yang hingga kini pun masih mementingkan protokol kesehatan.

"Antisipasi Covid-19 jangan kemudian dinomorduakan, beberapa negara masih berjuang melawan Covid-19. Yang perlu dilakukan adalah perlu adanya penambahan dan menghitung ulang anggaran kesehatan," ujar Bhima.

ADVERTISEMENT

"Yang kedua, pada beberapa sektor usaha yang mulai bangkit tapi bisa terimbas seperti perhotelan, transportasi, FnB, tetap diberikan intensif maupun stimulus. Pelaku UMKM perlu mendapat dukungan penyaluran kredit usaha rakyat. Pun protokol kesehatan di beberapa wilayah dengan kasus tinggi perlu diperketat," tambahnya.



Simak Video "BPS Ungkap Ekonomi RI Tumbuh 3,69 % Selama 2021"
[Gambas:Video 20detik]

(zlf/zlf)

Hide Ads