Presiden Rusia Vladimir Putin meneken dekrit atau keputusan pemerintah tentang utang negara pada Rabu lalu. Hal ini dilakukan demi mencegah gagal bayar utang luar negeri.
Dikutip dari Reuters, Kamis (23/6/2022), saat ini Rusia memang berada di ambang default alias tak mampu membayar utang.
Putin telah memerintahkan untuk memilih bank dalam jangka waktu 10 hari untuk penanganan pembayaran Eurobonds menggunakan skema baru. Ini artinya Rusia akan mempertimbangkan kewajiban utang bisa terpenuhi ketika membayar pemegang obligasi menggunakan rubel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyaknya sanksi dari negara Barat akibat invasi yang dilakukan ke Ukraina ini makin mendekatkan Rusia ke posisi gagal bayar utang.
Dekrit menyebutkan jika kewajiban Eurobonds dari Federasi Rusia ini akan dianggap terpenuhi jika dieksekusi dalam rubel dan dalam jumlah yang sama dengan kewajiban dalam mata uang asing. Saat ini nilai obligasi tercatat US$ 40 miliar.
Rusia saat ini juga berupaya untuk menghindari gagal bayar dan mencicil pembayaran kepada investor asing. Ekonom Oxford Economics Tatiana Orlova mengungkapkan Rusia saat ini sedang mencoba mengalihkan potensi kegagalan mereka.
Sekadar informasi Rusia seharusnya melakukan pembayaran bunga sebesar US$ 72,5 juta dan US$ 27,98 juta pada Mei dan Rusia memiliki masa tenggang 30 hari untuk pembayaran.
(kil/das)